Konten dari Pengguna

Omzet Menurun Saat Covid-19, Ibu Suratih Bebaskan Biaya Antar Makanan

Olivia Asfa Zahrina Biis
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
30 Oktober 2020 5:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Olivia Asfa Zahrina Biis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Omzet Menurun Saat Covid-19, Ibu Suratih Bebaskan Biaya Antar Makanan
zoom-in-whitePerbesar
Omzet menurun saat Covid-19, ibu Suratih bebaskan biaya antar makanan. Penyebaran Covid-19 sangat membatasi pergerakan masyarakat untuk keluar dari rumah, apalagi dengan adanya Penerapan Sosial Berskala Besar (PSBB).
ADVERTISEMENT
Kondisi ini sangat berpengaruh bagi perekonomian masyarakat khususnya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) seperti usaha warung makan milik bu Suratih Ningsih yang berlokasi di Tundan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta.
Para pemilik usaha, rata-rata hanya mendapat omzet kurang dari 50% dari omzet sebelum pandemi Covid-19. "Saya buka warung makan sehari-hari sebelum pandemi Covid-19 biasanya mendapat Rp 500.000, beda dengan sekarang dapat Rp 250.000 saja susah sekali," kata bu Suratih, Kamis (29/10/2020).
Berjualan saat pandemi pastinya harus mengikuti protokol kesehatan yang diterapkan oleh pemerintah, warung makan milik bu Suratih tentunya sudah cukup memenuhi protokol kesehatan seperti dengan adanya wastafel, sabun cuci tangan, tisu dan kain lap.
Meskipun sudah cukup menerapkan protokol kesehatan yang diterapkan oleh pemerintah, namun warung makan milik bu Suratih ini masih sepi pembeli karena masyarakat masih enggan untuk keluar rumah.
ADVERTISEMENT
"Pernah suatu hari saya berjualan tapi jualannya tidak habis, lalu saya berikan ke tetangga dekat warung atau tukang bengkel sebrang, kadang diolah kembali kadang juga dibuang jika sudah tidak enak dimakan," kata bu Suratih, Kamis (29/10/2020).
Wawancara dengan bu Suratih Ningsih
Meskipun omzet menurun saat Covid-19, ibu Suratih bebaskan biaya antar makanan karena rumah atau kos pelanggan juga tidak terlalu jauh dari warung makan miliknya. Namun beberapa pelanggan ada saja yang memberikan ongkos tambahan untuk jasa pengantaran makanan.
Bu Suratih tetap bersemangat dan bekerja keras melakukan hal ini karena banyak kebutuhan hidup yang harus dipenuhi sementara warung miliknya sepi pelanggan.
Bu Suratih berharap pandemi ini cepat berlalu supaya perekonomian rakyat bisa stabil dan warung tidak sepi kembali. Untungnya ada Bantuan Pelaku Usaha Mikro (BPUM) untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang baru-baru ini dapat dicairkan sehingga lumayan membantu perekonomian. Ia berharap semoga saja bantuan ini dapat terus terlaksana sampai kehidupan kembali normal.
ADVERTISEMENT