Konten dari Pengguna

Unik! Begini Cara Orang Australia Akui Mereka Bangsa Pendatang

Muhammad Omarsyah
Yang memilih berkarir sebagai diplomat
26 Maret 2021 11:20 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Omarsyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tarian Welcome to Country dari Suku Wajak, Western Australia dalam Resepsi Diplomatik Indonesia di Perth, Australia Barat (Sumber foto: KJRI Perth)
zoom-in-whitePerbesar
Tarian Welcome to Country dari Suku Wajak, Western Australia dalam Resepsi Diplomatik Indonesia di Perth, Australia Barat (Sumber foto: KJRI Perth)

Ada ritual unik yang selalu dilakukan dalam kegiatan formal di Australia. Apa itu?

ADVERTISEMENT
Selama bertugas di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Perth, Western Australia, saya berkesempatan menghadiri berbagai resepsi dan functions yang diadakan oleh berbagai lembaga organisasi, baik pemerintah maupun swasta. Kegiatan semacam ini secara umum bertujuan sebagai ajang networking dan membangun kedekatan di antara pemangku kepentingan.
ADVERTISEMENT
Meskipun nuansa resepsi bisa berbeda-beda karena sangat ditentukan oleh karakter dari lembaga/organisasi yang mengadakan, ada satu hal yang menjadi kesamaan yang boleh jadi tidak terdapat di negara lain: Welcome to Country dan Acknowledgment to Country. Apa itu? Baca terus artikel ini, ya.

Welcome to Country: protokol upacara selamat datang khas Aborigin

Sesuai namanya, welcome to country adalah sebuah seremoni tradisional yang dilakukan oleh bangsa Aborigin dari sebuah daerah yang dapat berupa nyanyian, tarian, permainan alat musik, atau sekadar pidato singkat dari tetua Aborigin yang hadir.
Upacara ini sudah dipraktikkan di antara suku Aborigin selama ribuan tahun. Perlu diketahui, sebelum dikoloni oleh Inggris, benua Australia adalah rumah dari ratusan, bahkan ribuan suku Aborigin yang mendiami teritori tertentu.
Penulis bersama tim penari Wajak yang akan persembahkan tarian welcome to country dalam resepsi diplomatik Indonesia (Sumber foto: koleksi pribadi)
Setiap suku memiliki adat dan kepercayaan yang berbeda-beda. Batas teritori/country di antara mereka secara tradisional cukup jelas. Oleh karena itu, ketika sebuah suku ingin masuk ke teritori/country suku lainnya, mereka harus mendapat izin dari pemilik daerah.
ADVERTISEMENT
Setelah izin diperoleh, pemilik daerah menyelenggarakan ritual sambutan sekaligus jaminan perlindungan fisik dan spiritual bagi pendatang selama berada di tanah tersebut. Sebagai timbal balik, pendatang harus menghormati adat dan kebiasaan country yang mereka kunjungi. Ritual inilah yang disebut welcome to country.
Permainan alat musik didgeridoo oleh tetua Noongar di sebuah acara resmi di Parliament House of Western Australia (Sumber foto: Koleksi pribadi)
Di kehidupan modern sekarang, ritual ini dibuat lebih ringaks namun tidak meghilangkan esensinya dengan mengundang tetua Aborigin (elder) untuk memberikan sambutan sebagai pemilik tradisional tanah tempat pertemuan diadakan. Sambutan dapat berupa pidato singkat dalam bahasa Aborigin, permainan alat musik atau menyanyi dan menari.

Acknowledgment of Country: pengakuan Australia sebagai bangsa pendatang atas penduduk asli sebagai pemilik tradisional tanah Australia

Selain welcome to country, ada hal lain yang saat ini juga selalu ada dalam setiap resepsi/functions.
ADVERTISEMENT
Hal lain tersebut adalah acknowledgment to country yang selalu dimulai dalam teks pidato-pidato resmi di berbagai kegiatan. Inti dari sambutan ini adalah membuka pidato dengan pengakuan (acknowledgement) terhadap suku Aborigin sebagai pemilik tradisional (traditional owner) tanah yang mereka pijak dan penghormatan kepada tetua di masa lalu dan masa kini.
Berikut kurang lebih contoh kutipan acknowledgment:
I begin by acknowledging the Traditional Owners of the land on which we meet today, the [Traditional Owners] of the [nation], and pay my respects to Elders past and present.
Sebagai contoh, traditional owner kota Perth dan sekitarnya adalah suku Wajak dari bangsa (nation) Noongar. Oleh karena itu, pengakuan atas pemilik tradisional tanah Perth ditujukan kepada mereka.
ADVERTISEMENT

Mengapa menjadi penting?

Ketika melihat adanya semacam "protokol" yang seragam dalam berbagai kegiatan itu, saya menjadi penasaran, "Kenapa hal ini dimasukkan dalam kegiatan-kegiatan resmi?"
Setelah ngobrol dengan tetua-tetua Aborgin dari berbagai suku yang saya temui dan pejabat pemerintahan seperti Kevin Rudd dan Hon. Ben Wyatt, saya peroleh jawaban yang cukup berkesan.
Penulis bersama Kevin Rudd, Perdana Menteri Australia ke-26 di sela-sela kuliah umumnya (Sumber foto: koleksi pribadi)
Sebagai informasi, Kevin Rudd adalah Perdana Menteri Australia pertama yang menyampaikan permintaan maaf terbuka kepada bangsa Aborigin terkait sejarah Stolen Generation. Sedangkan Ben Wyatt adalah orang Aborigin pertama yang menjabat Treasurer (Bendahara/Menteri Keuangan) di Australia.
Penulis bersama Hon. Ben Wyatt, Treasurer; Minister for Finance; Aboriginal Affairs; Lands, Western Australia. Ben adalah orang Aborigin pertama di Australia yang menjabat Treasurer di Australia. (Sumber foto: Koleksi pribadi)
Secara umum, welcome to country dan acknowledgment to country adalah upaya rekonsiliasi yang dilakukan terhadap suku Aborigin sebagai orang Australia pertama, bangsa pertama, pemilik asli tanah Australia.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana kita ketahui, bangsa Aborigin menjadi bangsa yang mengalami marginalisasi, diskriminasi, dan kolonialisasi bangsa kulit putih pendatang selama ratusan tahun. Bangsa Aborigin dipinggirkan baik dalam catatan sejarah, lagu kebangsaan Australia, maupun demokrasi Australia.
Oleh karenanya, memasukkan upacara/protokol welcome dan acknowledgment adalah upaya pengakuan, penghormatan, dan penghargaan kepada bangsa Aborigin sebagai pemilik asli tanah Australia yang hak dan keberadaannya telah diabaikan untuk waktu yang sangat lama.
Jadi, kalau kamu suatu saat diminta untuk memberikan sambutan di sebuah acara di Australia, jangan lupa sisipkan ackowledgement to country dalam pidatomu ya!