5 Alasan Wajib Menyaksikan ONE: NO SURRENDER

ONE Championship
The Home Of Martial Arts
Konten dari Pengguna
25 Juli 2020 20:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ONE Championship tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rodtang Jitmuangnon rayakan kemenangan atas Jonathan Haggerty dalam ajang ONE: A NEW TOMORROW pada Januari 2020 (ONE Championship)
zoom-in-whitePerbesar
Rodtang Jitmuangnon rayakan kemenangan atas Jonathan Haggerty dalam ajang ONE: A NEW TOMORROW pada Januari 2020 (ONE Championship)
ADVERTISEMENT
Setelah lima bulan beristirahat, ONE Championship akan kembali menggelar ajang utamanya pada Jumat, 31 Juli.
ADVERTISEMENT
Promotor laga bela diri terbesar di Asia ini akan menghelat ONE: NO SURRENDER ke Bangkok, Thailand – ajang pertama dari rangkaian 10 gelaran utama yang dijadwalkan untuk beberapa bulan ke depan.
ONE: NO SURRENDER tidak hanya menampilkan sepasang perebutan gelar Juara Dunia ONE Super Series Muay Thai, namun juga sebuah laga trilogi kickboxing dalam divisi featherweight antara dua rival bebuyutan.
Jelang malam penuh aksi pada akhir bulan nanti, berikut lima alasan mengapa Anda wajib menyaksikan ONE: NO SURRENDER.

Laga Trilogi Dalam Perebutan Gelar Juara Dunia Flyweight

Dua atlet flyweight terbaik dalam 'seni delapan tungkai' akan bertemu dalam laga utama untuk mengakhiri persaingan dan menentukan penguasa divisi tersebut.
Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai Rodtang “The Iron Man” Jitmuangnon akan mempertahankan sabuknya dari Petchdam “The Baby Shark” Petchyindee Academy dalam sebuah laga trilogi.
ADVERTISEMENT
Keduanya pernah berhadapan di sirkuit stadion Bangkok, dengan Petchdam mengalahkan “The Iron Man” melalui keputusan dalam kontes perdana mereka di bulan Mei 2017 dan Rodtang menyeimbangkan kedudukan pada bulan Februari 2018.
Petchdam merebut gelar Juara Dunia ONE Flyweight Kickboxing perdana pada Mei 2019, dan walau harus merelakan sabuk emas itu beberapa bulan kemudian, atlet berkuda-kuda southpaw ini kembali ke disiplin Muay Thai dan bangkit kembali dengan sebuah kemenangan atas Momotaro untuk menjadi penantang gelar Rodtang.
Sementara itu, Rodtang memenangkan lima laga beruntun untuk merebut gelar Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai pada Agustus 2019 dan sukses mempertahankannya dua kali.

Legenda Menantang Darah Muda Dalam Perebutan Gelar Featherweight

“The Boxing Computer” Yodsanklai IWE Fairtex adalah salah satu hero tersukses dalam Muay Thai, namun ada satu gelar yang masih belum dapat dimilikinya: gelar Juara Dunia ONE.
ADVERTISEMENT
Dalam ONE: NO SURRENDER, atlet ikonik ini akan mendapatkan kesempatannya untuk merebut hadiah terbesar dalam olahraga ini dengan menghadapi Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai Petchmorakot Petchyindee Academy.
Yodsanklai telah membuktikan dirinya sebagai ancaman besar dalam rangkaian ONE Super Series, setelah mengalahkan Chris Ngimbi pada Mei 2018, mencetak KO atas Luis Regis tujuh bulan kemudian, dan mencetak penyelesaian atas rival lamanya Andy Souwer pada Mei 2019.
“The Boxing Computer” menyandang status legenda karena pukulan dan tendangan kirinya, namun lawannya kali ini juga memiliki serangan lutut jarak jauh dan serangan siku dahsyat.
Petchmorakot telah menggunakan seluruh senjata tersebut dan meraih kesuksesan besar, mencetak KO atas Liam “Hitman” Harrison di bulan Desember 2018, mencetak penyelesaian atas Charlie “Boy” Peters di November 2019, serta menaklukkan Pongsiri PK.Saenchai Muaythaigym untuk merebut gelar Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai perdana.
ADVERTISEMENT
Di ONE: NO SURRENDER, ia akan mempertahankan gelar untuk pertama kalinya melawan atlet paling terkenal dalam industri ini. Jika ia menang, Petchmorakot berharap untuk menjadi seorang legenda Muay Thai.

Laga Akbar Antara Dua Kickboxer Terbaik Dunia

Para penggemar di seluruh dunia akan mendapatkan sajian luar biasa saat dua kickboxer kelas dunia mencetak debut promosionalnya, mengakhiri trilogi mereka, serta mengincar posisi puncak di divisi tersebut.
Aksi keras akan terjadi saat “The Killer Kid” Sitthichai Sitsongpeenong berhadapan dengan pria yang dikenal sebagai Superbon.
Saat keduanya bertemu pada bulan Januari 2016, Sitthichai berhasil mencetak KO atas Superbon – yang tak berpengalaman dalam disiplin kickboxing saat itu – dengan sebuah hook kanan pada ronde kedua.
ADVERTISEMENT
Namun, setelah mendapatkan lebih banyak pengalaman, Superbon mengungguli “The Killer Kid” dalam laga ulang mereka hanya delapan bulan kemudian.
Kini, empat tahun setelah pertemuan kedua mereka, keduanya telah mempertajam kemampuan mereka dalan jangka waktu itu. Mereka juga jarang kalah, dengan rekor gabungan 30-3 sejak laga terakhir itu.
Dengan Superbon kini terdaftar sebagai penantang peringkat kedua teratas dalam divisi featherweight kickboxing dan peringkat pertama divisi featherweight Muay Thai ONE, pemenang dari laga ini akan dapat meraih sebuah perebutan gelar Juara Dunia melawan superstar kickboxing Giorgio “The Doctor” Petrosyan, atau siapapun yang akan merebut gelar Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai.
Terdapat pertaruhan besar dalam laga ini, dimana Superbon dan Sitthichai berharap untuk dapat mencetak kesan pertama yang kuat dalam “The Home Of Martial Arts,” memenangkan laga trilogi ini dan menjajarkan diri mereka untuk sebuah kesempatan perebutan gelar.
ADVERTISEMENT

Kembalinya Stamp Untuk Meraih Kejayaan Dalam Tiga Disiplin

Misi Stamp Fairtex untuk mendominasi tiga disiplin akan berlanjut di ajang ONE: NO SURRENDER.
Warga asli provinsi Rayong ini kini memegang gelar Juara Dunia ONE Atomweight Muay Thai dan sebelumnya sempat menjadi Juara Dunia ONE Atomeight Kickboxing.
Kini, ia ingin menjaga catatan rekor bela diri campurannya tetap tak terkalahkan dan mengambil langkah untuk mendekati laga melawan Angela Lee demi gelar Kejuaraan Dunia ONE Women’s Atomweight.
Namun, ada banyak penghalang bagi langkah Stamp – yang terdekat adalah atlet Thailand tak terkalahkan Sunisa “Thunderstorm” Srisen, yang berencana mencetak prestasi dengan mengalahkan superstar ini.
Wanita muda berusia 19 tahun ini telah meraih tiga kemenangan dalam karier profesionalnya di organisasi Thailand, Full Metal Dojo. Kemenangan tersebut termasuk sebuah TKO atas veteran ONE Audreylaura “Ice Comet” Boniface, yang membuktikan kemampuannya untuk bertanding bersama atlet kelas dunia di atas panggung dunia.
ADVERTISEMENT
Petarung yang berbasis di Chonburi ini memiliki determinasi untuk menguji kemampuan gulat Stamp, yang menjadi pertanyaan terbesar dalam permainannya secara keseluruhan. Apakah Srisen akan mampu mengeksploitasi celah potensial itu, atau apakah perwakilan Fairtex ini dapat melanjutkan kesuksesannya dan mendekati ambisinya meraih kejayaan dalam tiga disiplin?

Kembalinya Rangkaian Gelaran Utama ONE

Pandemi global COVID-19 mungkin telah memaksa 'The Home Of Martial Arts' untuk menunda beberapa gelaran selama awal tahun 2020 ini, namun organisasi bela diri terbesar di dunia tersebut akan kembali menggulirkan rangkaian ajangnya mulai akhir Juli nanti.
ONE: NO SURRENDER adalah yang pertama dalam rangkaian 10 gelaran utama yang akan berlangsung antara tanggal 31 Juli sampai 30 Oktober, dimana organisasi ini mempersiapkan berbagai perebutan gelar Juara Dunia, laga super, serta berbagai superstar bela diri terbaik.
ADVERTISEMENT
Ini menjadi sebuah langkah kuat untuk memulai kembali kalender gelaran utama dari organisasi itu, dimana Jumat malam nanti, gelaran itu mungkin hanya akan menjadi awal dari sesuatu yang luar biasa.
ONE: NO SURRENDER akan digelar tertutup tanpa penonton, namun ajang tersebut dapat disaksikan lewat ONE Super App, SCTV, Vidio, dan MAXStream.