Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Dari K-Pop Menuju Ring Muay Thai, Kisah Wondergirl Meniti Karier Bela Diri
21 Agustus 2020 11:24 WIB
Tulisan dari ONE Championship tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada September 2008, grup K-Pop asal Korea Selatan Wonder Girls merilis singel berjudul “Nobody.” Tanpa mereka sadari, lagu hit tersebut berdampak besar terhadap skena Muay Thai di Thailand, yang berjarak 3.500 kilometer dari Negeri Ginseng.
ADVERTISEMENT
Kala itu, para gadis remaja di Thailand ikut bernyanyi dan menari tiap kali lagu tersebut diputar.
Beberapa dari mereka adalah siswa dari Jaroon Chanthasri, seorang guru yang mengajar di Santa Cruz Convent School di Bangkok – yang juga merupakan ayah dan pelatih dari anak yang kini menjadi petarung Muay Thai fighter bernama Nat.
Kala itu, Jaroon tengah mencari nama panggung yang cocok bagi anak gadisnya yang masih berusia 9 tahun, dan lagu “Nobody” yang kerap kali diputar memberinya sebuah titik terang.
“Ayah selalu mendengar lagu ini dinyanyikan oleh para muridnya setiap hari,” tutur Wondergirl Fairtex , yang menjalani laga debutnya di ONE Championship dengan menghadapi Brooke Farrell dalam ajang ONE: NO SURRENDER III pada Jumat, 21 Agustus, di Bangkok, Thailand.
ADVERTISEMENT
“Lagu itu terngiang-ngiang di telinga ayah dan ia mendengarkan kembali lewat YouTube di rumah. Lama kelamaan, ayah mulai menyukainya juga. Jadi, ayah mengusulkan untuk nama ‘Wondergirl,’ sehingga jika suatu saat saya bertanding di luar negeri, akan lebih mudah dikenal dibandingkan dengan nama Thailand.”
Awalnya, anak gadis yang dikenal dengan nama Nat itu ragu untuk menggunakan julukan tersebut. Bahkan, ia bukan penggemar lagu yang memenangi Cyworld Digital Music Award selama dua bulan beruntun dan juga mendapat penghargaan sebagai lagu terbaik dalam ajang MKMF’s Best Song Of The Year pada 2008.
“Saya tak menyukainya sama sekali,” tuturnya. “Saat itu saya bilang, ‘Ayah, ini apa? Mereka bahkan bukan grup band favorit saya.’
“Saya benar-benar tidak menyukai lagu itu.”
ADVERTISEMENT
Meski ditolak, sang ayah tetap teguh pada pendiriannya – sebuah kegigihan yang berujung pada hal positif. Tak lama setelah itu, nama Wondergirl menjadi populer di Thailand yang kebanyakan atlet putrinya bernama Nong, Phet, atau Ploy.
Lewat sentuhan marketing, dan ditopang oleh talentanya di dalam ring, Wondergirl mulai menjadi bintang utama dalam berbagai ajang seperti OneSongChai S1, tempat di mana para atlet besar Negeri Gajah Putih seperti Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai Nong-O Gaiyanghadao mengawali kariernya.
Ia bahkan dua kali menjuarai kompetisi Muay Thai yang digelar Asosiasi Petinju Profesional Thailand dan membawanya pada Fairtex Training Center, tempatnya memulai berlatih dan berkompetisi profesional bersama beberapa nama tenar seperti Juara Dunia ONE Atomweight Muay Thai Stamp Fairtex.
ADVERTISEMENT
Sekarang, beberapa tahun setelah menyandang nama panggung tersebut, Wondergirl tak lagi meragukan magis dari nama yang turut membuatnya semakin dikenal di dunia.
"Nama saya berbeda," tutur atlet berusia 21 tahun ini.
"Namanya mudah diingat. Orang Thailand mengenal saya karena nama saya memang tak lazim. Seperti, 'Siapa sih? oh gadis itu. Wondergirl! Wondergirl!'"
"Sekarang saya menyukainya," pungkasnya.
Wondergirl akan menghadapi Brooke Farrel dalam ajang ONE: NO SURRENDER III yang disiarkan pada Jumat, 21 Agustus mulai pukul 19:30 WIB lewat ONE Super App , Vidio , dan MAXstream.
SCTV akan menanyangkannya mulai pukul 23:30 WIB pada hari yang sama.