Konten dari Pengguna

Lewat Bendera, Aziz Calim Sampaikan Pesan Perdamaian Global di ONE Championship

ONE Championship
The Home Of Martial Arts
29 Maret 2021 10:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ONE Championship tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Aksi atlet Indonesia Aziz "The Krauser" Calim saat memasuki Circle dalam ajang ONE: FISTS OF FURY III pada Jumat, 19 Maret. (ONE Championship)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi atlet Indonesia Aziz "The Krauser" Calim saat memasuki Circle dalam ajang ONE: FISTS OF FURY III pada Jumat, 19 Maret. (ONE Championship)
ADVERTISEMENT
Saat berlaga di ONE: FISTS OF FURY III pada Jumat, 19 Maret silam, atlet MMA Indonesia Aziz “The Krauser” Calim memang harus mengakui keunggulan lawannya. Namun, ia memanfaatkan platform global tersebut untuk membawa sebuah pesan kuat.
ADVERTISEMENT
Saat memasuki Circle ONE Championship jelang laga menghadapi "The Indian Notorious" Roshan Mainam, Aziz membawa sebuah bendera yang menampilkan puluhan negara. Pesan itu ia sampaikan untuk memberi pesan perdamaian.
Dengan tema “We Are All One,” atlet 23 tahun asal Solo ini menjelaskan jika ia ingin pertarungan ditinggalkan di dalam Circle, dan saat kedua atlet melangkah keluar arena, keduanya bisa pulang sebagai teman.
“Saya terinspirasi dengan Genki Sudo yang menggunakan bendera yang sama saat dia berlaga,” jelas Aziz merujuk pada mantan atlet profesional asal Jepang yang kini telah menjadi politisi.
“Saya rasa pesan ini sangat bermakna dalam waktu ini.”
“The Krauser”, yang lahir di Arab Saudi dari ayah asal Filipina dan ibu dari Indonesia, mengatakan pesan ini tidak hanya untuk orang-orang Asia yang saat ini mengalami diskriminasi akibat pandemi, tetapi untuk semua supaya menghargai keberagaman dan bersatu dalam perbedaan.
ADVERTISEMENT
“Saya juga ingin mengemukakkan motto Indonesia ‘Bhinneka Tunggal Ika’ yang artinya sama dengan pesan di bendera saya, supaya semua bersatu dalam keberagaman,” kata Aziz.
“Saya harap kita semua dapat mengamalkan pesan itu dan menjadikan dunia tanpa benci. Hanya kasih sayang,” tambahnya.
Selain pesan yang ia bawa, Aziz pun turut membahas jalannya laga dengan sang rival dari India.
“[Mainam] bagus sekali pemainan gulatnya, dan saat kemarin berlaga dia mainnya rapat. Saat kita sampai di ground, saya sempat melancarkan perlawanan, tapi ketika dia memukul kepala saya, saya langsung pusing. Dari situ langsung dia submit saya.”
“The Kauser” mengaku dirinya kurang siap menghadapi atlet yang berkaliber gulat seperti Mainam, apa lagi dengan jenjang waktu yang ada pada saat itu sebagai atlet pengganti rekan satu sasana, namun sang atlet berdarah Filipina – Indonesia ini mengatakan bahwa jika dapat sebuah kesempatan untuk melawan sang atlet India lagi, pertandingan tidak akan berakhir dengan sama.
ADVERTISEMENT
“Saya rasa striking saya lebih baik daripada dia, cara bermain Mainam saya lihat saat itu lebih berat ke ground,” jelas Aziz. “Sayangnya saya belum begitu siap menghadapi grappling dari dirinya, jika saya dapat mengembangkan grappling saya pasti akhirnya akan beda.”
Ia ingin kembali menghadapi sang lawan jika diberikan kesempatan kedepan, ia berjanji akan mempertajam kemampuan serta memperkuat fisiknya demi menghadapi “The Indian Notorious.”
“Saya rasa jika diberikan kesempatan untuk menghadapinya sekali lagi saya akan memfokuskan diri memperkuat diri,” jelas Aziz. “Menurut saya Mainam selalu fokus latihan conditioning, jadi memang kuat sekali fisiknya, pastinya itu juga akan saya lakukan ketika nanti diberi kesempatan.”
Aziz juga mengatakan ia ingin memperkuat grapplingnya, sang atlet yang berbasis di Solo ini mengakui latihannya terlalu fokus dalam aspek striking, dan kedepan ingin mempertajam kemampuannya berlaga diatas kanvas sehingga tidak akan mudah untuk di submit atau diposisikan dalam keadaan yang lemah.
ADVERTISEMENT
“Saya juga pastinya akan melihat waktu persiapan yang ada,” ujar sang atlet. “Saya ingin tampil dengan maskimal karena itu saya perlu waktu untuk mempertajam diri, jika waktu dan latihan tidak maksimal, pastinya hasilnya tidak akan maksimal.”

Cara Menyaksikan ONE on TNT I

Selanjutnya, ONE on TNT I akan tayang pada waktu prime time Amerika Serikat pada Rabu, 7 April waktu setempat, atau Kamis, 8 April waktu Indonesia.
Ajang yang menampilkan laga perebutan gelar Juara Dunia ONE Flyweight ini dapat disaksikan live lewat ONE Super App, Vidio, Kaskus TV dan MAXStream. Selain itu, SCTV akan menayangkanya pada Jumat, 9 April, mulai pukul 21:30 WIB.