Konten dari Pengguna

Membedah Teknik Ground and Pound Milik Stamp dan Ritu Phogat

ONE Championship
The Home Of Martial Arts
26 November 2021 14:40 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ONE Championship tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ritu Phogat (kiri) dan Stamp Fairtex saling berhadapan usai memenangi laga semifinal masing-masing di ONE: NEXTGEN pada 29 Oktober silam. Foto: ONE Championship
zoom-in-whitePerbesar
Ritu Phogat (kiri) dan Stamp Fairtex saling berhadapan usai memenangi laga semifinal masing-masing di ONE: NEXTGEN pada 29 Oktober silam. Foto: ONE Championship
ADVERTISEMENT
Salah satu teknik yang sangat berguna bagi seorang petarung MMA adalah ground and pound, yaitu posisi dimana seorang atlet berada memegang kendali di atas lawan yang terlentang dan menghujani mereka dengan pukulan keras.
ADVERTISEMENT
Teknik ini di tunjukkan dengan baik oleh Ritu “The Indian Tigress” Phogat dan Stamp di laga mereka di ONE: NEXTGEN pada akhir Oktober silam.
Kala itu, Ritu sempat menunjukkan kebolehannya dengan mengalahkan Jenelyn Olsim dalam laga semifinal ONE Women's Atomweight World Grand Prix.
Di laga semifinal lain, Stamp juga sempat menunjukkan teknik sama saat menumbangkan Julie Mezabarba.
Yang menarik, kedua atlet ini memiliki perbedaan dalam cara mereka menerapkan ground and pound.
Stamp, yang berlatar belakang Muay Thai, menggunakan teknik ini untuk bertransisi dari stand up ke upaya submission. Sang atlet Thailand sudah mulai dikenal dengan kemampuan ground dan takedown defence yang tajam. Ia mengombinasikan BJJ dan grappling dari Muay Thai untuk mendominasi dalam clinch dan juga meraih posisi unggul dalam ground.
ADVERTISEMENT
Dalam laganya, sang atlet asal Pattaya ini menggunakan teknik sweep dari BJJ ketika ia berhasil dijatuhkan untuk meraih posisi mount. Ketika ia berhasil berada di posisi ini, Stamp melepaskan serangan tinju yang keras serta mencoba untuk mendapatkan submission.
Meskipun posisi mount adalah sebuah posisi yang optimal untuk melancarkan ground and pound, perlu teknik yang sempurna untuk mengendalikan lawan dalam posisi ini. Pertama pinggul anda harus berada diatas pinggul lawan, tekan lawan dengan kedua lutut sekaligus mengunci posisi dengan tumit, punggung kaki harus rata dengan kanvas, ketika situasi memungkinkan gerakkan lutut kea rah ketiak lawan untuk mendapatkan high mount yang sukar di lepas oleh lawan.
Di posisi ini Stamp banyak membuat lawan kewalahan dan membuat upayanya untuk melancarkan submission lebih mudah. Lawan-lawan sebelumnya di ONE Championship seperti Asha Roka, Alyona Rassohyna, and juga Julie Mezabarba telah merasakan dikendalikan oleh Stamp di posisi ini.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan rivalnya, “The Indian Tigress” dapat menggunakan latar belakangnya dalam gulat untuk menguasai lawannya di posisi manapun saat berada di kanvas. Namun Phogat nampak menyukai posisi side control untuk melancarkan serangan ground and pound untuk memaksimalkan serangan tinju dan sikutnya di posisi ini.
Meskipun ia dikenal dengan kemampuan ground-nya yang kelas dunia, Phogat telah mempertajam kemampuan stand up miliknya dan mampu melancarkan serangan tinju yang dapat membuat lawan mundur, atau tersungkur akibat kekuatan strikingnya.
Dengan memadu kedua kemampuannya, Phogat sering memaksa lawan mundur ke pojok sangkar lalu menggunakan takedown demi mendapatkan posisi side control dimana ia akan melancarkan serangan ground and pound tanpa menghiraukan perlawanan sang pesaing. Kebanyakan kemenangan yang ia raih dalam karirnya didapatkan dalam posisi tersebut.
ADVERTISEMENT
Phogat memulai dengan menggunakan single leg takedown setela memojokkan lawan ke sangkar supaya tidak ada celah untuk mereka meloloskan diri dari kendali sang pegulat dari India, saat Phogat telah menjatuhkan lawan dan mendapatkan side control ia langsung mengamankan tangan lawan dengan underhook.
Ketika “The Indian Tigress” berada di pojok sangkar, posisi ini sangat optimal untuknya mendapatkan TKO dari sang wasit, namun sang pegulat mempertajam posisi side control saat ia berada di tengah circle.
Ketika sang grappler India tidak dibantu oleh sangkar, ia akan menggunakan posisi crucifix untuk mengendalikan kedua tangan lawan dan membebaskan tangannya untuk menjatuhkan tinju keras.
Beberapa lawannya seperti Nam Hee Kim, Meng Bo, dan Jenelyn Olsim telah merasakan dahsyatnya serangan sang atlet India dalam posisi ini.
ADVERTISEMENT
Dengan kedua atlet ini maju ke babak final ONE Women’s Atomweight World Grand Prix, akankah kemampuan ground and pound mereka jadi kunci?

Download ONE Super App untuk mengikuti perkembangan terbaru ONE Championship!

ONE Championship akan menggelar ONE: NEXTGEN III pada Jumat, 26 November. Ajang ini dapat disaksikan live lewat Youtube, Vidio, Kaskus TV, dan Maxstream mulai pukul 19:30 WIB.
Selain itu, ajang ini juga disiarkan SCTV mulai pukul 23:30 WIB pada hari yang sama.