Mengenal Peserta ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix

ONE Championship
The Home Of Martial Arts
Konten dari Pengguna
4 Oktober 2021 8:40 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ONE Championship tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Marat Grigorian, Chingiz Allazov, dan Sitthichai akan berlaga di ONE: FIRST STRIKE. Foto: ONE Championship
zoom-in-whitePerbesar
Marat Grigorian, Chingiz Allazov, dan Sitthichai akan berlaga di ONE: FIRST STRIKE. Foto: ONE Championship
ADVERTISEMENT
ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix perdana pada 2019 lalu menjadi salah satu turnamen tersengit sepanjang masa, dan seri kedua nanti tak akan kalah hebatnya.
ADVERTISEMENT
Turnamen edisi 2021 ini, yang akan dimulai dengan babak perempat final di ONE: FIRST STRIKE pada Jumat, 15 Oktober, kembali menampilkan delapan striker terbaik dunia.
Selain itu, Giorgio “The Doctor” Petrosyan dan Superbon akan berlaga dalam perebutan gelar Juara Dunia ONE Featherweight Kickboxing yang masih tak bertuan.
Jelang berlangsung pertengahan bulan ini, simak delapan peserta yang terlibat.

Marat Grigorian

Penantang peringkat ketiga Marat Grigorian jelas dapat disebut sebagai salah satu striker terhebat dari generasinya, serta jelas menjadi favorit untuk merebut sabuk perak Grand Prix.
Atlet kuat keturunan Armenia-Belgia ini meraih berbagai pencapaian selama kariernya yang gemilang, termasuk dalam Kejuaraan Dunia Glory Lightweight, Kejuaraan Kunlun Fight World MAX Tournament, dan dua gelar Kejuaraan K-1 World Max Tournament.
ADVERTISEMENT
Ia juga mengalahkan beberapa nama besar sepanjang jalan, termasuk sebuah KO ronde pertama atas Superbon pada tahun 2018 lalu.
Dalam debutnya bersama ONE Super Series bulan Desember lalu, Grigorian menampilkan gaya agresif yang mengandalkan berbagai teknik tinju dengan sebuah KO via pukulan ke arah tubuh atas Juara Kickboxing Rusia dua kali, Ivan Kondratev.

Andy Souwer

Berbicara tentang striker legendaris, Andy “Souwer Power” Souwer layak menyandang penghargaan ini.
Pria Belanda berusia 38 tahun itu telah meniti karier dalam dunia kickboxing selama lebih dari 30 tahun, serta meraih berbagai penghargaan yang ada sepanjang jalan.
Seluruh pencapaian ini termasuk dua gelar Kejuaraan K-1 World MAX Tournament, empat gelar Kejuaraan Dunia Shooto S-Cup, serta kemenangan atas Yodsanklai IWE Fairtex dan Buakaw.
ADVERTISEMENT
“Souwer Power” telah berpikir untuk memasuki masa pensiun, namun godaan dari rangkaian ONE Super Series membawanya kembali beraksi, dimana ia pun tampil dalam kondisi prima dengan kemenangan dominan atas “Bamboo Sword” Zhang Chunyu bulan Desember lalu.
Kini, saat ia telah kembali di jalur kemenangan dengan gaya pukulan dan tendangan rendah yang keras dan cepat, Souwer dapat mencapai puncak karier ikoniknya di ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix.

Sitthichai Sitsongpeenong

Jelang kekalahan via keputusan juri dalam laga triloginya melawan Superbon, banyak penggemar mengira bahwa penantang peringkat keempat Sitthichai “Killer Kid” Sitsongpeenong adalah ancaman terbesar bagi perebutan gelar Juara Dunia ONE Featherweight Kickboxing yang diimpikan Petrosyan.
Sebelum bergabung bersama ONE, bintang Thailand ini merebut gelar Juara Dunia Glory Lightweight dan Kejuaraan Kunlun Fight World MAX Tournament di bawah peraturan kickboxing, sementara resumenya dalam Muay Thai meliputi sebuah gelar Juara Dunia Lumpinee Stadium Muay Thai.
ADVERTISEMENT
Dalam prosesnya, Sitthichai mengalahkan berbagai lawan elite – termasuk lima partisipan dari Grand Prix ini, yaitu Grigorian, Souwer, Superbon, Robin van Roosmalen dan masih banyak lagi.
“Killer Kid” kembali memasuki “seni delapan tungkai” bulan Agustus lalu dan mengatasi Tawanchai PK.Saenchai Muaythaigym di ajang ONE: BATTLEGROUND III, namun fokusnya kini kembali pada kickboxing, dimana ia menghabiskan sebagian besar waktu dalam kariernya.
Tak seperti petarung lainnya yang selalu menyerang dalam turnamen ini, “Killer Kid” adalah penyerang balik yang sangat lihai, dimana ia mencetak kerusakan saat lawannya berusaha maju, dimana ini akan menciptakan pertarungan antara dua gaya yang berbeda bagi siapa pun.

Tayfun Ozcan

Tayfun Ozcan. Foto: ONE Championship
Pemukul keras keturunan Belanda-Turki Tayfun “Turbine” Ozcan akhirnya siap mencetak debutnya di ONE Super Series setelah dua laga yang dibatalkan, dan ia sangat ingin memberi kesan luar biasa.
ADVERTISEMENT
Memasuki turnamen ini dengan 13 kemenangan beruntun, penantang peringkat kelima ini berada dalam kondisi terbaiknya dan siap bertarung dengan atlet terbaik dunia. Ia mendominasi kompetisi di Enfusion, merebut berbagai gelar dalam beberapa divisi yang berbeda dan turnamen yang ia ikuti.
“Turbine” sempat mengalahkan sosok elite seperti Souwer, Jonay Risco dan Davit Kiria dengan kombinasi pukulan dan tendangan rendah keras, yang dipadukan dengan tekanan besar.
Perwakilan SB Gym representative ini juga memiliki stamina yang nampak tak ada habisnya, yang berarti ia akan dapat menjaga ritme untuk mengungguli lawan yang tak mampu mengatasi tekanannya.

Samy Sana

Samy “AK47” Sana memasuki babak Final Kejuaraan ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix pada tahun 2019, namun ia harus mengakui penampilan Petrosyan yang nyaris sempurna Tak gentar, kali ini Sana kembali dengan harapan untuk mencapai puncak.
ADVERTISEMENT
Juara Dunia ISKA dan WBC Muay Thai ini telah membuktikan bahwa dirinya dapat bertarung melawan para atlet elite, terutama setelah sebuah kemenangan mengejutkan atas Yodsanklaidua tahun lalu.
Dengan postur yang sangat tinggi dan jangkauan panjang untuk divisinya, “AK47” dapat memanfaatkan bagian tubuhnya itu untuk menyerang dari sisi luar, atau menggunakan kekuatannya dengan efektif dalam jarak dekat, dimana ia juga dikenal tak pernah mundur.
Selain itu, atlet keturunan Prancis-Aljazair ini belum pernah terhentikan dalam 151 laga kickboxing dan Muay Thai, sementara kombinasi dari agresi dan rahang besinya dapat memastikan bahwa ia akan selalu mengejar lawan – sebuah tekanan yang luar biasa besar untuk diatasi selama tiga ronde.

Chingiz Allazov

Chingiz Allazov. Foto: ONE Championship
Mewakili sasana terkenal Gridin Gym di Minsk, Belarusia, Chingiz “Chinga” Allazov adalah salah satu pemukul yang paling ditakuti dalam sirkuit kickboxing.
ADVERTISEMENT
Juara Dunia K-1 ini menembus seluruh lawannya di luar organisasi bela diri terbesar di dunia ini. Ia meraih posisinya di atas panggung dunia setelah mencetak rekor 30-1, dimana satu-satunya kekalahan itu datang dari Petrosyan, di hadapan penonton tuan rumah di Milan.
Walau ia kalah via keputusan terbelah (split-decision) yang sangat tipis dari Enriko Kehl dalam debutnya bersama ONE, “Chinga” sebelumnya pernah menjatuhkan pria asal Jerman itu, dan masih memiliki potensi untuk menghentikan siapa pun dalam jalurnya dengan kekuatan luar biasa ini.
Allazov dapat menghentikan lawan dengan bagian tubuh mana pun, serta belum pernah terhentikan. Maka, seperti lawannya Sana, ia tak berkeberatan untuk maju dan bertukar serangan keras di tengah Circle.
ADVERTISEMENT

Enriko Kehl

Enriko “The Hurricane” Kehl tereliminasi dari babak perempat final ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix 2019 setelah laga epik melawan Dzhabar Askerov, namun ia kembali dan ingin membawa dirinya lebih jauh lagi.
Pria asal Jerman ini meraih berbagai penghargaan di Eropa dan bagian dunia lainnya, namun yang terpenting, ia terus mendorong dirinya sendiri untuk melawan para kickboxer terhebat seperti Petrosyan, Yodsanklai, Buakaw dan Sitthichai.
Ia juga tampil luar biasa sejak bergabung di ONE Super Series, dimana ia memiliki catatan rekor 3-1 dengan kemenangan KO atas Liam Nolan dan Armen Petrosyan.
Atlet southpaw yang cerdik ini memiliki volume serangan terbesar dibandingkan atlet mana pun dalam jajaran ONE Super Series. Selain itu, ia menggunakan pukulan keras dan serangan lutut yang tepat waktu untuk menyerang lawan secara konstan dari berbagai jarak.
ADVERTISEMENT

Davit Kiria

Davit Kiria (kiri). Foto: ONE Championship
Seorang veteran berpengalaman lainnya adalah Davit Kiria, yang sempat kalah tipis dari “The Doctor” dalam debutnya bersama ONE tetapi memiliki banyak hal untuk ditawarkan dalam World Grand Prix.
Kiria menghabiskan dua tahun di luar ring sebelum bertemu dengan Petrosyan di dalam Circle, dan kini, saat ia sudah menyingkirkan “karat” itu, ia akan menjadi lawan kuat bagi siapa pun yang dihadapinya.
Atlet asal Georgia ini memenangkan gelar Juara Dunia Glory Lightweight dan Juara Kunlun Fight World MAX Tournament – dua penghargaan paling prestisius dalam dunia kickboxing saat ini – sementara ia menghadapi berbagai penantang peringkat teratas.
Dengan latar belakang seni bela diri ashihara karate, Kiria memiliki kemampuan unik yang termasuk serangan sudut keras dari sisi luar. Ia juga memiliki gaya tinju yang penuh tekanan maju yang memberinya berbagai pilihan dalam tiap jarak serang.
ADVERTISEMENT

Download ONE Super App untuk Mengikuti Perkembangan Terbaru ONE Championship!

ONE Championship akan menggelar ONE: FIRST STRIKE pada Jumat, 15 Oktober. Ajang yang menghadirkan aksi para kickboxer terbaik ini dapat disaksikan live lewat Youtube, Vidio, Kaskus TV, dan Maxstream mulai pukul 18:00 WIB.
Selain itu, ajang ini juga disiarkan SCTV mulai pukul 23:30 WIB pada hari yang sama.