Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
ONE Friday Fights 68: Prajanchai Tak Sabar Hadapi Di Bella
28 Juni 2024 21:22 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari ONE Championship tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Prajanchai PK Saenchai tak sabar untuk segera berlaga melawan Jonathan Di Bella setelah jadwal mereka di bulan April batal dan berakhir dengan dicabutnya sabuk emas dari sang mantan juara kickboxing .
ADVERTISEMENT
Kini, kedua bintang itu akan beradu di laga utama ONE Friday Fights 68 pada 28 Juni dengan sabuk emas ONE Strawweight Kickboxing yang tak bertuan jadi pertaruhannya.
Petarung Italia-Kanada ini telah bercerita tentang situasi yang memaksanya mundur dua bulan silam. Prajanchai menunjukkan bersimpati pada rivalnya, tapi ia sempat mengira kalau laga itu tak akan pernah terjadi.
Sang Juara Dunia ONE Strawweight Muay Thai merasa senang setelah mengetahui bahwa tantangan itu kembali datang. Ia pun menyambut kehadiran Di Bella di Lumpinee Boxing Stadium di Bangkok, Thailand.
“Saya tak tahu banyak tentang insiden ini. Saya hanya tahu kalau Jonathan tidak memenuhi uji hidrasi. Saya merasa simpati padanya, tapi kami tetap harus mengikuti aturan. Saya tak merasa kesal. Saya hanya kecewa karena gagal mendapatkan kesempatan untuk merebut sabuk emas," ujar Prajanchai.
ADVERTISEMENT
“Setelah hari itu, saya tak menyangka akan mendapat kesempatan untuk menghadapinya kembali. Ketika saya mengetahui kalau ia akan jadi lawanku berikutnya, saya merasa senang karena mendapat kesempatan itu kembali."
“Saya telah siap sejak lama. Saya hanya menunggu laga itu datang,” lanjutnya.
Sebagai penguasa divisi Muay Thai tengah mengincar kejayaan dalam dua disiplin, Prajanchai merasa mampu mengungguli gaya permainan lawannya tanpa memikul banyak ekspektasi di pundaknya.
Di Bella merupakan kickboxer yang lebih berpengalaman, dan ia juga memiliki motivasi lebih setelah kehilangan gelar bahkan tanpa naik ke atas ring.
Bagi sang atlet PK Saenchai Muaythaigym, laga itu tidak membebaninya meskipun digelar di depan pendukungnya di Bangkok.
“Saya kira Jonathan akan merasa lebih terbebani ketimbang saya karena dia terbiasa berdiri di posisi puncak. Saya membalasnya bahwa akan lebih sakit ketika terjatuh. Saya kira dia menyadari apa maksud kata-kata saya pada waktu itu. Dia tidak kalah dariku, dia kalah dari dirinya sendiri, dan dia baru saja jatuh dari puncak.
ADVERTISEMENT
“Namun, tidak ada yang tak diunggulkan di sini. Tak peduli Anda datang dari negara mana untuk berlaga. Faktanya, saya adalah kuda hitam karena dia merupakan veteran di kickboxing. Dia telah tanding kickboxing seumur hidupnya, sementara saya masih terbilang pendatang baru di aturan ini,” pungkasnya.