Konten dari Pengguna

Penampilan Terbaik Dari Bintang Yang Tampil Dalam ONE: NO SURRENDER II

ONE Championship
The Home Of Martial Arts
10 Agustus 2020 14:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ONE Championship tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Saemapetch Fairtex layangkan tendangan kaki kiri tajam (ONE Championship)
zoom-in-whitePerbesar
Saemapetch Fairtex layangkan tendangan kaki kiri tajam (ONE Championship)
ADVERTISEMENT
ONE Championship akan kembali membakar semangat dunia melalui sebuah perhelatan eksplosif di Bangkok, Thailand.
ADVERTISEMENT
Pada Jumat, 14 Agustus, organisasi bela diri terbesar di dunia ini akan menyiarkan ONE: NO SURRENDER II yang berisi laga kickboxing, bela diri campuran, dan Muay Thai.
Jelang laga nanti, mari simak kembali empat penampilan terbaik dari para bintang yang terlibat ajang ONE: NO SURRENDER II.

Debut Menggemparkan Saemapetch

Pada Juli 2018, Saemapetch Fairtex menjalani sebuah debut yang tak akan mungkin ia lupakan.
Berhadapan dengan Deividas “The Lithuanian Savage” Danyla dalam ajang ONE: BATTLE FOR THE HEAVENS, Saemapetch mampu menghibur para penonton di Guangzhou Tianhe Gymnasium, Tiongkok. Petarung berkuda-kuda southpaw ini kerap menyerang dengan tendangan roundhouse kiri sepanjang ronde pertama, serta mengincar kepala lawan dengan pukulan cross kirinya.
Saat waktu tinggal tersisa 30 detik sebelum ronde pertama berakhir, Saemapetch memojokkan atlet asal Benua Biru tersebut dengan sepasang tendangan ke arah tubuh dan cross kiri. Lewat serangan sikut kiri, Saemapetch menjatuhkan lawannya ke atas kanvas.
ADVERTISEMENT
Danyla kembali berdiri dan mencoba membalas pada ronde kedua. Namun, saat “The Lithuanian Savage” maju menyerang, Saemapetch membalas dengan serangan variatif termasuk beberapa switch kick ke arah rusuk lawannya. Ia lalu melontarkan lebih banyak tendangan roundhouse kiri ke bagian tengah lawan dan kembali mengincar kepala dengan cross kirinya.
Meski Danyla nampak unggul pada ronde terakhir setelah beralih dari kuda-kuda ortodoks ke southpaw, hal itu belum cukup untuk mengambil hati para juri. Sebuah kemenangan mutlak pun dihadiahkan pada atlet asal Fairtex ini.
Dalam ajang mendatang, Saemapetch akan berlaga dalam babak semifinal Turnamen ONE Bantamweight Muay Thai.

Rodlek Taklukkan Liam Harrison

Mirip dengan kisah calon lawannya di atas, Rodlek PK.Saenchai Muaythaigym juga menjalani debut yang tak terlupakan.
ADVERTISEMENT
Atlet yang dikenal dengan nama “The Steel Locomotive” tersebut berhadapan dengan petarung pencetak KO asal Inggris Liam “Hitman” Harrison dalam ajang ONE: LEGENDARY QUEST pada Juni 2019 di Baoshan Arena, Shanghai.
Keduanya bertukar tendangan ke arah kaki pada menit pembuka, namun Rodlek berhasil mengatur ritme saat maju dengan kombinasi tiga pukulan dan tendangan ke arah kaki yang menjatuhkan lawannya.
Saat keduanya melontarkan serangkaian tendangan ke arah kaki masing-masing, Rodlek mampu mencetak poin saat melaju dengan kombinasi tinju dan mengakhirinya dengan sebuah teknik step-in knee.
Memasuki ronde kedua, Harrison menggandakan rentetan tendangan. Hal itu justru semakin membakar semangat lawannya. Rodlek terus bergerak maju sembari menerapkan sistem pertahanan ciamik dan mampu menyarangkan serangan pendek ke arah kepala lawannya. Atlet asal Inggris itupun kembali terjatuh.
ADVERTISEMENT
Saat “Hitman” kembali berdiri, keduanya beralih ke serangan jarak dekat dengan Rodlek tetap memegang kendali. Mendapatkan keunggulan, Rodlek secara konstan memancing lawannya untuk maju.
Harrison semakin agresif pada stanza terakhir, dengan melayangkan kombinasi tinju dan tendangan ke arah kaki. Pada satu kesempatan, ia bahkan mampu menggoyahkan rivalnya asal Thailand itu dengan sebuah kombinasi uppercut-hook kiri dan menyarangkan sebuah sikutan ala Superman. Sayangnya, hal itu belum cukup untuk mengungguli Rodlek yang akhirnya meraih kemenangan mutlak.

Mehdi Zatout Ungguli Mantan Penantang Gelar

Petarung spesialis Muay Thai asal Aljazair Mehdi “Diamond Heart” Zatout meraih kemenangan terbesar sepanjang kariernya dalam ajang ONE: A NEW TOMORROW Januari lalu. Saat itu, ia mengungguli mantan penantang gelar Juara Dunia ONE Han Zi Hao melalui keputusan terbelah (split decision).
ADVERTISEMENT
Sang lawan, atlet bantamweight asal Tiongkok, menampilkan lebih banyak agresivitas pada stanza pembuka dengan serangannya. Ia mencoba melayangkan serangan yang tepat sasaran, namun atlet asal Aljazair ini selalu mampu menghindar dan menyerang balik lewat tendangan.
Pada menit terakhir ronde pertama, “Diamond Heart” melepaskan sepasang tendangan roundhouse dan step-in knee. Walau Han berhasil menghindar dan berusaha mengincar kepala Zatout dengan serangannya, lawannya ini merespon dengan kombinasi jab-cross keras.
Han kembali maju dengan serangannya pada ronde kedua, tetapi Zatout menangkap teep lawan dan menerapkan teknik dump untuk menjatuhkannya ke atas kanvas. Walau momentum ini sempat mereda, Han terus menerjang maju dan mengandalkan kombinasi tinju. Sementara, rivalnya berusaha melipatgandakan tendangan dan pukulannya.
Zatout meningkatkan tekanan pada akhir stanza dan memojokkan lawannya. Ia juga berhasil menangkap tendangan, serta memukul jatuh lawannya ke kanvas. Ia meneruskan serangan tersebut dengan sebuah teknik step-in knee sempurna ke arah rusuk dan dua kali mencetak sweep setelahnya.
ADVERTISEMENT
Merasa tertinggal di atas kertas, bintang Tiongkok ini menerjang tanpa rasa takut untuk mendaratkan pukulannya pada ronde ketiga. Ia bahkan menggabungkan serangan lutut dan siku pada dalam posisi clinch. “Diamond Heart” mencetak poin bersih pada detik-detik akhir laga lewat pukulan kanan dan sweep dan meraih kemenangan.
Berikutnya, Zatout akan mengincar momentum yang sama saat menghadapi Leo Pinto dalam ajang ONE: NO SURRENDER II.

Pongsiri Mitsatit Akhiri Perlawanan “The Jaguar”

Dalam ajang ONE: HERO’S DREAM di Yangon, Myanmar, November 2018 lalu, atlet kebanggaan Thailand Pongsiri “The Smiling Assassin” Mitsatit menjadi striker yang superior dalam laga bela diri campuran menghadapi Jeremy “The Jaguar” Miado,
Meski memiliki latar belakang tinju dan Muay Thai, Miado mengandalkan kemampuan grappling untuk menyeret rivalnya ke area bawah dengan harapan mencetak kuncian.
ADVERTISEMENT
Tetapi, Mitsatit menampilkan pertahanan gulat dan submission yang baik, dan selalu bisa kembali berdiri tiap kali terseret ke posisi bawah. Atlet asal Chiang Mai ini berusaha meluncurkan amunisi Muay Thai miliknya untuk menyerang sang lawan – terutama dengan tendangan ke arah kaki, pukulan kanan dan serangan lutut dari posisi clinch.
Strategi tersebut kembali menuai hasil bagi Mitsatit pada ronde kedua, dan berhasil menghindari beberapa percobaan takedown lawan. Saat Miado melayangkan pukulan keras, Mitsatit berada dalam posisi bertahan dan terlihat cukup kelelahan.
Pada menit terakhir ronde kedua, “The Jaguar” maju untuk meraih sebuah takedown. Tetapi, Mitsatit mementahkannya, meraih posisi mount, dan membombardir lewat serangan yang memaksa wasit menghentikan laga.
ADVERTISEMENT
“The Smiling Assassin” tentu ingin memperpanjang catatan apiknya saat melawan Akihiro “Superjap” Fujisawa di Bangkok.
ONE: NO SURRENDER II dapat disaksikan lewat ONE Super App, Vidio, MAXStream dan SCTV.