Remaja Sensasional ONE Championship Lanjutkan Tren Sempurna dalam MMA

ONE Championship
The Home Of Martial Arts
Konten dari Pengguna
31 Juli 2021 21:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ONE Championship tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Victoria Lee mencoba mengatur nafas sebelum berlaga menghadapi Wang Luping di ONE: BATTLEGROUND pada Jumat, 30 Juli, di Singapore Indoor Stadium. Foto: ONE Championship
zoom-in-whitePerbesar
Victoria Lee mencoba mengatur nafas sebelum berlaga menghadapi Wang Luping di ONE: BATTLEGROUND pada Jumat, 30 Juli, di Singapore Indoor Stadium. Foto: ONE Championship
ADVERTISEMENT
Seolah dikejar waktu untuk segera mengumpulkan tugas sekolah, Victoria “The Prodigy” Lee langsung menerjang lawan begitu bel tanda laga di ONE Championship dibunyikan.
ADVERTISEMENT
Dengan kecepatan tinggi, ia langsung menyerang dan mengeksekusi semua game plan dengan sempurna hingga mampu menyingkirkan “Little Sprouts” Wang Luping dalam laga atomweight MMA mereka di ONE: BATTLEGROUND pada Jumat, 30 Juli.
Siswa SMA berusia 17 tahun itu tampil dominan atas sang lawan dari Tiongkok dan mencetak submission dengan mounted triangle-armbar pada menit 3:22 ronde pertama.
Begitu ronde pertama dimulai, Victoria menerjang Wang dan mencoba masuk ke dalam posisi clinch. “Little Sprouts” dapat membalas percobaan tersebut dan sesaat melempar perwakilan United MMA dan Evolve MMA ini ke atas kanvas. Namun, Victoria bangkit dan masuk ke posisi body lock.
Sebuah bantingan keras segera menyusul, dan saat itulah game plan “The Prodigy” berjalan makin sempurna. Ia beralih ke posisi full mount dan menyerang dengan sikunya ke arah Wang, yang berbalik dan menyerahkan punggungnya.
Atlet MMA berusia 17 tahun Victoria Lee (kanan) membanting Wang Luping dalam ajang ONE: BATTLEGROUND pada Jumat, 30 Juli, di Singapore Indoor Stadium. Foto: ONE Championship
Sama seperti debut impresifnya di ONE: FISTS OF FURY pada Februari lalu, Victoria mengikuti pergerakan lawannya dan meraih kendali punggung (back control). Walau berjuang untuk mengimbangi serangan grappling remaja asal Hawaii ini, Wang terancam terkena kuncian rear-naked choke.
ADVERTISEMENT
“Little Sprouts” tidak menyerah dan mencoba keluar dari posisi sulit. Cerdas membaca situasi, Victoria selalu berada satu langkah di depan. Saat beralih ke punggung lawan, Wang harus menerima pukulan dan serangan siku dari posisi mount hingga terpaksa berbalik posisi lagi.
“The Prodigy” lanjut mengincar rear-naked choke, tetapi tak membuahkan hasil. Saat lawannya beralih dan membuatnya kembali meraih posisi mount, Victoria memutar otak dan mulai mengincar penyelesaian yang berbeda.
Victoria membawa kakinya ke atas pundak Wang dan mengamankan posisi mounted triangle, dan lanjut menyerang keras dengan siku ke arah kepala.
Saat posisinya tak memungkinkan untuk mengeksekusi kuncian leher, “The Prodigy” mengambil lengan Wang dari posisi triangle, lalu masuk ke posisi telungkup untuk mengungkit kuncian armbar yang mengakhiri laga.
ADVERTISEMENT
Dengan kemenangan atas atlet yang lebih berpengalaman itu, Victoria melanjutkan rekornya menjadi 2-0 di ONE dan memenuhi janjinya untuk menang pada ronde pertama.
“Itulah bagaimana orang tua kami melatih kami dalam pertahanan diri,” ujar Victoria setelah laga.
“Anda tak menunggu sampai ronde ketiga untuk mulai bekerja – langsung memulai setelah bel, dan itulah yang saya lakukan.”

Download ONE Super App untuk Mengikuti Perkembangan Terbaru ONE Championship!