Konten dari Pengguna

Nasionalisme Kopi Ala Jokowi

2 Oktober 2017 19:57 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Opini ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ternyata ada kaitan antara kopi dan nasionalisme. Menurut Presiden Joko Widodo, kopi bisa mempersatukan dan membangun sebuah hubungan gotong royong. Apalagi, bila bisnis kopi mulai dari pekebun hingga penjual dikerjakan oleh anak-anak muda.
ADVERTISEMENT
“Ya itulah hubungannya dengan nasionalisme. Kopi ini bisa mempersatukan. Kopi ini bisa membangun sebuah hubungan gotong royong, antar pulau, antar provinsi, antar daerah. Saya kira itulah nasionalisme gaya baru,” kata Presiden Joko Widodo kepada Opini.id di sela-sela Hari Kopi Internasional di Istana Bogor, Minggu (1/10)
Anak-anak muda, terutama generasi millennial, sedang gandrung kopi. Setidaknya setiap minggu ada 2 hingga 3 kedai kopi baru yang muncul di seluruh Indonesia. Demam kopi ini membuat Presiden Joko Widodo tertarik menggerakan anak-anak muda untuk terjun secara profesional ke dalam industri kopi baik sebagai petani atau penjual.
“Ada permintaan, ada demand untuk kopi ini di dalam negeri sendiri, di domestik, ada kenaikan yang tidak kecil. Angka yang saya dapatkan kurang lebih 15-20%. Ini kan sebuah angka yang sangat besar kalau kita bisa ambil semuanya untuk anak-anak muda kita,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Anak-anak muda millennial, kata Jokowi, jangan hanya menjadi konsumen tetapi juga bisa memproduksi kopi, membuat industri kopi, dan bisa menciptakan brand-brand baru atau brand lokal yang bisa go internasional. "Saya lihat ini ada sebuah opportunity, ada sebuah kesempatan yang bisa digunakan untuk anak-anak muda."
Jokowi di acara Ngopi Sore di Istana Bogor. (Foto: Agus Suparto - Presidential Palace)
Permintaan yang tinggi ini, membuat Presiden Jokowi berharap anak-anak muda mau menjadi petani dan pekebun kopi professional yang sisi keilmuannya benar-benar siap. Artinya, cara menanam, cara memelihara, cara panen dan pasca panen dilakukan profesional. Sehingga nilai dan harga biji kopi sekecil apapun bisa melonjak dan nantinya akan mensejahterakan petani.
Nilai tambah itu akan semakin besar bila anak-anak muda juga terlibat dalam bisnis kopi pasca panen. Misalnya dengan memasarkan biji kopi melalui toko online dengan kemasan yang baik dan brand yang baik. “Itu juga dikerjakan oleh anak-anak muda kita dalam memasarkan misalnya dengan toko online, atau kemasannya ada packaging yang baik, diberikan brand yang baik, dikemas dengan baik. Saya kira peluangnya ada di situ.”
ADVERTISEMENT
Wah, ternyata ini filosofi kopi ala Pak Jokowi!