Tinggal di Kandang Ayam, ACT Bangunkan Rumah untuk Sepasang Lansia

Aksi Cepat Tanggap
Aksi Cepat Tanggap adalah organisasi kemanusiaan global profesional berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global
Konten dari Pengguna
30 Januari 2020 21:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aksi Cepat Tanggap tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
TASIKMALAYA- Sepasang lansia Hadi (75) dan Sukomah (70) tinggal di sebuah gubuk di tengah hutan dalam kondisi prasejahtera. Istri dari Hadi itu sudah 1,5 tahun mengalami penyakit stroke dan tidak dapat melakukan kegiatan apapun hanya bisa terbaring di tempat tidur. Sebelumnya, Hadi dan istri tinggal di sebuah kandang ayam milik majikan di tempat ia bekerja dahulu. Namun, usaha tersebut sudah bangkrut dan tidak berjalan lagi sehingga mengharuskan Hadi dan istri mencari tempat lain untuk mereka tinggal. Karena tidak ada pilihan lain, Hadi memutuskan untuk membuat bangunan di tengah hutan yang dindingnya terbuat dari papan-papan kusam yang hanya ditempel kayu dan kain lap untuk menutup bagian-bagian yang bolong.
ADVERTISEMENT
Bangunan yang berukuran 3x5 meter itu sudah ditempati hadi dan istri selama 2 tahun. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka hanya mengandalkan pemberian dari warga setempat karena Hadi yang semakin baya tidak dapat lagi bekerja seperti dulu sebagai buruh tani.
Saat ini harapan Hadi terwujud tim Mobile Social Rescue (MSR) - Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengunjungi rumah Hadi untuk memberi kabar bahwa rumah Hadi akan dibangun kembali menjadi rumah layak huni. Ia sedikit tidak percaya bercampur bahagia karena harapannya akan segera terwujud. Fauzi dari Tim MSR-ACT Tasikmalaya mengatakan, sebelumnya tim ACT telah memberi kabar kepada Hadi bahwa rumahnya akan dibangun kembali.
Proses pencarian lahan baru juga dilakukan oleh tim ACT bersama Hadi. “Proses pencarian lahan baru untuk pembangunan rumah dilakukan mengingat Hadi dan istrinya sebelumnya tinggal di tengah hutan tanpa tetangga satu pun,” jelas Fauzi.
ADVERTISEMENT
Di tempat lain di kota Tasikmalaya, Ihah (66) warga Desa Sukaherang, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya juga menerima bantuan tempat tinggal dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ihah tinggal seorang diri dengan keadaan mata yang tidak bisa melihat di sebuah rumah yang nyaris roboh. Senasib dengan Hadi, Ihah tinggal di tempat yang tidak layak huni.
Fauzi dari Tim MSR-ACT Tasikmalaya mengungkapkan, Ihah memang tinggal sendirian di sebuah rumah yang berdindingkan anyaman bambu yang sudah rapuh dan berlubang. Fauzi berharap bantuan yang diberikan dapat meringankan beban sekaligus membahagiakan Ihah. Rumah tersebut juga telah dilengkapi perabotan rumah tangga seperti kasur, lemari, kompor dan juga telah diberikan bantuan pemasangan instalasi listrik.
Rasa syukur dan ucapan terima kasih pun disampaikan Nana selaku Kepala Desa Sukaherang,“Alhamdulillah, hatur nuhun, kami atas nama pemerintah Desa Sukaherang mengucapkan terima kasih kepada ACT yang sudah membangunkan rumah layak untuk nenek Ihah. Semoga keberkahan selalu menyertai kita semua, khususnya untuk ACT,” ungkap Nana.
ADVERTISEMENT
Kini, bantuan sedekah rumah dari tim Mobile Social Rescue (MSR) - Aksi Cepat Tanggap (ACT) telah banyak membantu beberapa lansia yang selama ini tinggal di rumah tidak layak huni. Mari bersama ringankan beban hidup para lansia, dengan membangun sebuah rumah yang kokoh agar bisa beristirahat dengan nyaman di www.indonesiadermawan.id