3 Tanda dan Cara Mengatasi Suami yang Jenuh dengan Istri

Orami
#SemuaUntukSiKecil
Konten dari Pengguna
22 Mei 2020 12:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Orami tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap pasangan ingin hubungan pernikahan mereka bahagia. Untuk bisa meraihnya, suami dan istri perlu berusaha, salah satunya dengan berkompromi agar hubungan pernikahan juga menjadi lebih harmonis.
ADVERTISEMENT
Namun, dari segala macam kendala yang bisa terjadi, bagi istri, adalah sebuah ketakutan terbesar dan mengkhawatirkan ketika Moms merasa ada tanda- tanda suami jenuh dengan istri. Seperti apa tanda suami yang jenuh dengan istri?

Tanda Suami Jenuh dengan Istri

"Kadang-kadang, orang-orang begitu muak dan tidak puas, dan ada proses pemutusan. Ketika ini terjadi, sebagian besar suami akan jadi apatis tentang pasangan mereka dan hubungannya secara keseluruhan. Saat itulah terjadi 'perceraian emosional'," jelas Becky Whetstone, terapis pernikahan, mengutip Huffington Post.
Berikut ini tanda suami jenuh dengan istri terhadap pernikahannya:
Keintiman berkembang seiring bertambahnya usia dan perubahan frekuensi, dan hal ini umum terjadi. Keintiman tidak hanya dari segi seks, tetapi juga dari sentuhan fisik.
ADVERTISEMENT
Tanda suami yang jenuh dengan istri bisa jadi dengan Dads yang jarang melakukan sentuhan fisik bahkan dengan hal-hal yang sederhana. Seperti berpegang tangan atau berpelukan.
Dalam beberapa kesempatan, seseorang dapat menginginkan ketenangan. Hal ini bisa jadi karena mereka tidak ingin diganggu, dan tidak ingin mengobrol.
Tetapi, jika suami sering membiarkan suasana sepi, bisa jadi ini adalah tanda suami jenuh dengan istri. Bahkan setelah berpuluh-puluh tahun bersama, melakukan percakapan adalah sesuatu yang dapat mendukung hubungan pernikahan.
"Sebuah 'percikan' pernikahan telah tiada ketika pembicaraan di meja menjadi tentang kondisi anak-anak, daripada tentang satu sama lain sebagai pasangan," kata Kim Hardy, pakar hubungan di Marietta, GA.
ADVERTISEMENT
Perbedaan pendapat dengan pasangan adalah hal yang normal, tetapi kerap menyalahkan pasangan berulang kali bukan pendekatan yang sehat untuk pasangan yang sudah dewasa.
Jika suami kerap menyalahkan istri atas suatu tindakan yang bahkan membutuhkan penyelesaian sederhana, hal ini bisa jadi ciri-ciri suami perlahan merasa bosan dengan istri.
"Anda mengutamakan diri sendiri dengan mengorbankan hubungan saat memulai pertengkaran. Apa yang berbahaya adalah ketika berdebat kemudian jadi hal yang wajar, menggantikan bentuk cinta yang dulu kalian bagikan satu sama lain," jelas Masini.

Cara Mengatasi Kejenuhan Suami dengan Istri

Jurnal Psychological Science mengungkapkan, kegembiraan dalam hubungan bisa memfasilitasi atau membuat kedekatan yang menonjol, sehingga memberikan kepuasan terhadap hubungan dalam jangka panjang.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa hal sederhana yang bisa Moms lakukan dalam mengatasi rasa jenuh suami dengan istri menurut Anna Papa, CPC, Pelatih Hubungan dan Ahli Komunikasi.
Selain melakukan tanggung jawab dan jadwal aktivitas harian, buatlah ruang untuk membuat perubahan dalam pernikahan yang dijalani.
Bisa dengan sekadar pergi kencan, atau berlibur bersama di akhir pekan yang panjang. Moms bisa mencoba hal-hal baru sebagai pasangan, sehingga mengembalikan rasa antusias.
Kapan terakhir kali Moms benar-benar mendengarkan pasangan? Meskipun Moms meyakini bahwa setiap orang tidak berubah, tetapi seiring pengalaman hidup, teman baru, dan waktu yang berlalu dapat mengubah persepsi seseorang. Jangan berhenti mendengarkan suami, dan berusaha untuk menemukan hal-hal baru tentang dia.
ADVERTISEMENT
Memiliki ekspektasi terhadap hubungan pernikahan memberikan rasa kecewa. Ada banyak cara untuk membuat Moms dan Dads kembali mendapatkan 'percikan' romantis itu. Bisa dengan makan malam romantis, atau melakukan staycation berdua.
Jika Moms merasakan tanda suami jenuh dengan istri, dan berniat untuk memperbaiki hubungan pernikahan, coba bicarakan dari hati ke hati dengan pasangan, atau berkonsultasi ke terapis pernikahan.
Artikel dari Orami Parenting