Musnahnya Budaya Bermain di Luar Rumah

Ornella Shafa Maghfira Ihsani
Mahasiswi hukum semester 2 Universitas Airlangga yang gemar menari dan berenang. Aktif di klub tari kampus dan selalu menyempatkan waktu untuk berenang tiap akhir pekan.
Konten dari Pengguna
22 Mei 2024 15:59 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ornella Shafa Maghfira Ihsani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Anak sedang bermain. Sumber: Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Anak sedang bermain. Sumber: Unsplash.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Siapa yang tidak merindukan masa kecil yang dipenuhi dengan kegembiraan bermain di luar rumah bersama teman-teman sebaya? Dari bermain petak umpet di gang-gang sempit kompleks sampai lari-larian mengejar kupu-kupu di lapangan, atau sekedar duduk mengobrol tentang hal-hal konyol khas anak-anak di atas tanah. Saat itu, bermain di luar rumah adalah aktivitas yang begitu melekat dalam keseharian kami. Bukan hanya sekedar permainan, tetapi juga momen berharga untuk merasakan kebebasan dan kebahagiaan masa kecil dengan sepenuhnya.
ADVERTISEMENT
Hilangnya Kegembiraan Kanak-Kanak dari Lingkungan Masa Kini
Namun kini, ketika melewati komplek perumahan di hari libur, yang terlihat hanyalah kesunyian yang mencekam. Tidak ada lagi keramaian tawa anak-anak yang menggema di penjuru jalan. Tak terdengar lagi jeritan histeris kejar-kejaran riang dari satu rumah ke rumah lainnya. Yang ada hanyalah hiruk pikuk aktivitas orang dewasa dan deru kendaraan yang berlalu lalang tanpa jeda. Seakan udara tidak lagi memiliki aroma kehangatan dan kegembiraan masa kecil seperti dulu.
Kehilangan Banyak Pelajaran Berharga bagi Masa Depan Anak
Mengingat kembali masa kecil yang indah itu, tidak bisa tidak membuat siapa pun merasa sedih. Bermain di luar rumah tidak hanya memberi kehangatan memori masa kanak-kanak yang begitu berharga, tetapi juga secara tidak sadar telah mengajarkan banyak hal penting kepada kami sebagai calon generasi penerus bangsa. Dari situlah kami belajar bersosialisasi, menjalin persahabatan akrab yang tulus, bekerja sama dalam tim, mengasah kreativitas, menghargai alam, dan masih banyak lagi pelajaran lain yang tak bisa ditemukan di ruang belajar manapun.
ADVERTISEMENT
Tak Tergantikan, Kenangan Permainan Memperkaya Pembelajaran Kanak-Kanak
Masih teringat jelas di benak, dulu saat bermain petak umpet kadang membutuhkan strategi rumit dalam tim untuk menemukan persembunyian terbaik dan bersatu mengalahkan pencari. Permainan ini mengajarkan kerja sama tim, ketangkasan, serta kepekaan terhadap situasi. Lalu bermain bola tangan, engrang, atau permainan tradisional lainnya juga melatih pentingnya kerja sama agar bisa mencetak skor, menang dan merasa berjaya atas kemenangan tim. Bahkan permainan sederhana seperti lari mengejar kupu-kupu mengajarkan kami untuk menghargai keindahan makhluk kecil ciptaan Tuhan dan merawat alam semesta.
Semuanya dilakukan dengan tawa dan kegembiraan yang begitu tulus lagi murni dari seorang anak-anak. Tak ada beban dalam benak, hanya kebahagiaan masa kecil yang sesungguhnya. Sayangnya, pengalaman berharga seperti inilah yang semakin langka di zaman modern sekarang.
ADVERTISEMENT
Bencana Hilangnya Budaya Bermain Luar Rumah pada Anak Zaman Modern
Kenyataannya sekarang, budaya bermain di luar rumah ini hampir punah di tengah-tengah masyarakat modern. Anak-anak zaman sekarang terlalu asyik dan kecanduan dengan gadget, bermain game di smartphone, komputer, atau menonton televisi sepanjang hari. Teknologi memang membawa banyak kemudahan bagi kehidupan kita, tetapi di sisi lain justru melunturkan kebiasaan-kebiasaan lama yang sangat berharga bagi perkembangan seorang anak. Sebuah kehilangan yang seharusnya tidak terjadi begitu saja.
Faktor Penghambat Orangtua Membiarkan Anak Bermain di Luar Rumah
Sebagai orang tua modern, tentu banyak kekhawatiran tentang membiarkan anak bermain di luar, mulai dari faktor keamanan lingkungan yang semakin mengkhawatirkan hingga polusi udara akibat asap kendaraan bermotor. Rasa khawatir ini wajar, mengingat kondisi dan tuntutan zaman yang terus berubah. Namun jika kita terus-menerus melewatkan momen ini, sesungguhnya anak-anak kitalah yang akan terampas dari banyak pengalaman berharga dalam hidupnya.
ADVERTISEMENT
Bermain di luar rumah jugalah yang sebenarnya secara alami mengajarkan banyak keterampilan hidup seperti bersosialisasi, kerja sama, kreativitas, dan kepekaan terhadap alam sekitar, yang semua itu tidak bisa diperoleh hanya dengan duduk diam di dalam rumah. Untuk mengembangkan karakter seorang anak secara utuh, memang diperlukan asupan aktivitas di luar rumah.
Sulitnya Menghidupkan Kembali Budaya Luar Rumah di Zaman Modern
Tentu saja, tidak mudah untuk membiarkan anak bermain di luar pada zaman yang semakin individualis dan mengutamakan keamanan seperti sekarang. Bisa jadi banyak orang tua lain yang tidak memberi izin atau lingkungan yang kurang mendukung untuk aktivitas bermain di luar rumah. Namun jangan patah semangat, mulailah dari hal kecil seperti mengajak anak bermain di taman kecil dekat rumah. Atau bisa juga berkoordinasi dengan tetangga agar sama-sama memberi pengawasan ketika anak-anak bermain di luar bersama.
ADVERTISEMENT
Dengan usaha dan kesabaran, perlahan tapi pasti budaya bermain di luar rumah ini dapat dihidupkan kembali. Sebagai orang tua, kita berperan sangat penting untuk mengkampanyekan dan menanamkan kerinduan anak-anak akan aktivitas outdoor ini.
Perkembangan Utuh Seorang Anak Hanya Bisa Dipenuhi dengan Bermain Luar
Yang pasti, anak-anak kita tidak boleh sampai kehilangan kesempatan untuk dapat tumbuh menjadi individu yang utuh secara sosial dan emosional. Mereka perlu bersosialisasi langsung dengan teman sebaya, bukan hanya di dunia maya. Mereka perlu belajar bermain kreatif dengan memanfaatkan apa yang tersedia di alam sekitar. Mereka perlu mengenal lingkungan dan menghargai keindahannya.
Semua aspek penting dalam perkembangan ini hanya bisa dipenuhi dengan baik melalui aktivitas bermain di luar rumah. Menghilangkan kesempatan anak untuk bermain di luar sama saja dengan merampas hak anak untuk tumbuh menjadi manusia yang utuh jasmani dan rohaninya.
ADVERTISEMENT
Masa Depan Cerah dengan Menghidupkan Budaya Bermain di Luar Rumah
Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama mulai menghidupkan kembali budaya bermain di luar rumah bagi anak-anak. Tidak perlu aktivitas yang muluk-muluk, yang penting adalah adanya momen di mana mereka bisa berinteraksi langsung dengan alam dan lingkungan sosial di sekitarnya. Dengan begitu, selain mewariskan kenangan indah masa kecil, kita juga telah memberi pelajaran kehidupan berharga kepada generasi yang kelak akan mewarisi masa depan bangsa ini.
Agar di masa depan nanti, kegembiraan tawa kanak-kanak kembali menggema di setiap sudut lingkungan kita. Dengan begitu, masa depan bangsa ini akan diterangi oleh anak-anak yang tumbuh utuh menjadi insan berpikiran luas, kreatif, serta peduli pada sesama dan lingkungannya. Sebuah investasi tak ternilai bagi kemajuan bangsa di masa mendatang.
ADVERTISEMENT