Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten dari Pengguna
Bagaimana Media Sosial Mempengaruhi Kepercayaan Diri
13 Februari 2025 22:24 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Owen Allynski Chandra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
![Sumber:Pexels.com](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jkyj1pqcj1pthnv90t1881b0.jpg)
Media sosial memiliki dampak besar terhadap kepercayaan diri seseorang, baik secara positif maupun negatif. Di satu sisi, media sosial memungkinkan individu untuk mengekspresikan diri, mendapatkan apresiasi, dan membangun komunitas yang mendukung. Seseorang yang menerima banyak likes, komentar positif, atau pengakuan dari teman-temannya bisa merasa lebih percaya diri dan dihargai. Platform seperti Instagram dan TikTok juga memungkinkan individu menunjukkan bakat, kreativitas, atau pencapaian mereka, yang dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kebanggaan terhadap diri sendiri.
ADVERTISEMENT
Namun, di sisi lain, media sosial juga dapat menjadi sumber tekanan dan perbandingan sosial yang merusak kepercayaan diri. Banyak orang membandingkan diri mereka dengan kehidupan yang tampak sempurna di media sosial, tanpa menyadari bahwa banyak konten yang telah disunting atau hanya menampilkan sisi terbaik seseorang. Hal ini dapat menimbulkan perasaan tidak puas dengan diri sendiri, terutama dalam hal penampilan, prestasi, atau gaya hidup. Cyberbullying atau komentar negatif juga dapat menurunkan rasa percaya diri seseorang, membuat mereka merasa kurang berharga atau bahkan menarik diri dari lingkungan sosial.
Untuk menjaga kepercayaan diri di era media sosial, penting bagi kita untuk mengembangkan pola pikir yang sehat dalam menggunakannya. Menyadari bahwa media sosial bukan cerminan sepenuhnya dari kehidupan nyata dapat membantu mengurangi tekanan sosial dan perasaan rendah diri. Selain itu, membatasi waktu penggunaan media sosial, mengikuti akun-akun yang memberikan inspirasi positif, serta lebih fokus pada pencapaian dan kebahagiaan pribadi daripada validasi dari orang lain dapat membantu membangun kepercayaan diri yang lebih stabil dan sehat.
ADVERTISEMENT