Konten dari Pengguna

Minyak Goreng Langka, Masyarakat Antre Setiap Hari

Rayandre Setiyadi
Pelajar/Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang
17 Februari 2022 15:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rayandre Setiyadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : Foto Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Foto Pribadi
ADVERTISEMENT
Warga di Kabupaten Pamekasan terlihat berbondong-bondong mengantri di beberapa toko atau supermarket. Mereka mengantri demi mendapatkan minyak goreng yang makin langka keberadaannya.
ADVERTISEMENT
Seorang ibu rumah tangga (IRT), Susi (44), warga Kecamatan Pamekasan, mengaku terpaksa dia lakukan karena minyak goreng makin langka di warung-warung maupun toko waralaba seperti Indomaret dan Alfamart kosong.
“Karena minyak goreng langka, ya terpaksa saya mencari bahkan antre di beberapa toko. Meskipun antre saya belum tentu dapat bagian minyak goreng itu, terkadang saya pulang dengan tangan kosong”, ucapnya.
dia mengatakan tidak hanya dirinya saja yang rela antre hingga berhari-hari. Para ibu rumah tangga lainnya di Kecamatan Pamekasan pun sama rela antre dan mencari ke setiap toko demi mendapatkan minyak goreng tersebut.
“Saat ini warga kesulitan mau cari dan beli ke mana minyak goreng, sebab di mana-mana langka alias menghilang”, kata ibu tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, langkanya minyak goreng saat ini bisa saja terjadi akibat ada oknum yang melakukan penimbunan. Hal senada juga dikatakan warga Pamekasan lainnya, Kevin (28).
“Sudah beberapa hari ini orang tua dan saudara-saudara saya terpaksa mencari dan antre demi mendapatkan minyak goreng yang langka ini”, ucap Kevin.
Selain itu, warga di Kabupaten Sampang, Sumenep, Bangkalan dan sekitarnya pun mengeluh minyak goreng langka.
Warga pun berharap, pemerintah dapat segera mengambil langkah untuk segera mengatasi situasi sulit yang tengah dihadapi masyarakat di sejumlah daerah, khususnya di Kabupaten Pamekasan dan sekitarnya.
“Kami berharap, pemerintah segera melakukan sidak atau tindakan ke distributor minyak dan toko minimarket seperti Alfamart dan Indomart. Tindak tegas saja jika terbukti ada yang menimbun minyak goreng”, pinta salah seorang warga.
ADVERTISEMENT
Selain berdampak ke warga, kelangkaan minyak goreng di sejumlah daerah Pamekasan ini mengancam para pelaku usaha kecil seperti pedagang ayam geprek dan gorengan.
Salah satu pedagang ayam geprek di Kota Pamekasan, Pepen (45) mengaku, dirinya membutuhkan 3-5 liter minyak goreng dalam sehari. Kelangkaan minyak goreng mendatangkan kesulitan bagi dirinya.
“Sejak minyak goreng langka, belinya juga sekarang dibatasi hanya di liter saja. Untuk menyelingi minyak goreng, terpaksa juga saya pakai mentega untuk menggorengnya”, kata pedagang tersebut.
Kesulitan itu juga dirasakan oleh salah seorang pedagang gorengan yang biasa disapa dengan nama Pak Mol.
“makin susah saat ini cari minyak goreng. Jika pun ada, bisa saja harganya pasti mahal”, katanya.
dia mengaku belakangan ini hanya mendapat enam kemasan (bungkus) kecil minyak goreng ukuran 180 ml seharga Rp 5.000 per bungkus di warung. Sulitnya mendapatkan minyak goreng tersebut, membuat usaha gorengan yang dijalankan selama 7 tahun ini terancam tutup.
ADVERTISEMENT
“Semenjak susah minyak goreng ini, jual gorengan seperti biasanya yakni menjadi sedikit. Entah sampai kapan situasi ini terjadi, bisa-bisa jualan saya ini mengalami kebangkrutan”’ucapnya.