Upaya Pemprov Jateng Mengatasi Inflasi Pangan

Rayandre Setiyadi
Pelajar/Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang
Konten dari Pengguna
14 Agustus 2022 21:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rayandre Setiyadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : Foto Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Foto Pribadi
ADVERTISEMENT
Dilansir dari penelitian Surya (2015) mengenai pengendalian inflasi komoditas pangan menjelang bulan Ramadhan menyebutkan bahwa tingkat inflasi periode 2010 hingga 2015 mencapai angka tinggi yakni sebesar 0,5 tepatnya bulan Mei 2015. Beberapa langkah pencegahan telah dilakukan seperti meningkatkan produksi beras. Untuk bahan pangan seperti cabai dan bawang merah cukup terkendali, namun untuk mengatasi pelonjakan harga pemerintah berencana untuk melakukan impor komoditas pangan dengan mempertimbangkan jumlah kebutuhan dan produksi.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hal tersebut perlu ada upaya pengendalian inflasi komoditas pangan terutama menjelang peringatan hari besar seperti Ramadhan, Idul Fitri, dan lain-lain. Harga komoditas pangan mempengaruhi daya beli masyarakat. Jika daya beli turun akibat harga tidak stabil maka akan berdampak pada perlambatan ekonomi dan stabilitas nasional akan terganggu.
Sebagai upaya untuk meredam inflasi khususnya pangan dengan menjaga stabilitas harga, proses distribusi, dan pasokan GNPIP (Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan) mencanangkan inovasi dengan melibatkan Bank Indonesia dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) pada 10 Agustus 2022. Wujud dari inovasi yang dimaksud yakni pengembangan bawang putih sebagai komoditas volatile food utama Jawa Tengah. Inovasi bertempat di Desa Tuwel, Bojong, Kabupaten Tegal sebagai pusat pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Beberapa kegiatan yang direncanakan dalam program tersebut adalah pembelajaran bawang putih nasional dimulai dari proses budidaya hingga perawatan pasca panen. Program tersebut juga akan dibantu hingga tahap pemasaran oleh KPw BI Tegal bersama Pemda Kabupaten Tegal dan IPB University. Program ini juga sangat didukung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan mengharapkan agar Learning Center Bawang Putih dapat dibagikan secara online melalui berbagai kanal media online sehingga dapat diserap publik secara luas.
Beberapa langkah strategis yang telah dilakukan Bank Indonesia di Jawa Tengah meliputi Gerakan Tanam Cabai Nasional, Operasi Pasar Hortikultura serta Kerjasama Antar Daerah (KAD) komoditas volatile food. Operasi Pasar komoditas hortikultura (cabai merah dan bawang merah) dilaksanakan di beberapa kota di Jawa Tengah dengan memberikan subsidi harga, transportasi dan biaya penyusutan melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) setempat.
ADVERTISEMENT