Konten dari Pengguna

Apakah Ambisius Itu Salah?

Ozora Zoe Ivenna
Pendidikan: Universitas Tarumanagara Tangerang, 09 April
4 Februari 2022 21:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ozora Zoe Ivenna tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber : penulis
zoom-in-whitePerbesar
sumber : penulis
ADVERTISEMENT
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ambisius merupakan berkeinginan keras mencapai sesuatu (harapan, cita-cita); penuh ambisi. Tentunya kita sering mendengar kalimat-kalimat “dia ambisius sekali, jangan dekat dengan dia lah”, “kenapa bisa ambisius banget?”. Namun, ada juga kalimat-kalimat yang sering kita dengar juga “kok hebat sekali dia bisa ambisius seperti itu?”, “bagaimana cara seperti sosok yang ambisius, ingin deh”. Lantas apakah sebagai sosok yang ambisius itu salah arti?
ADVERTISEMENT
Sebagai sosok yang ambisius bukan hal yang sangat salah. Akan tetapi, ketika kita terlalu berlebihan dalam mencapai sesuatu, ambisius ini bisa membawa dampak negatif. Dampak negatif ini bisa berpengaruh ke lingkungan sekitar kita atau ke dalam diri kita. Contohnya ketika seseorang terlalu ambisius, ia bisa saja kehilangan teman-teman sekitarnya karena ia sebagai sosok yang terus belajar sampai melupakan waktu untuk bersosialisasi.
Selain itu, dampak negatif terhadap diri sendiri adalah mudah merasa kecewa dengan diri sendiri, khususnya ketika mendapat nilai atau hasil yang tidak sesuai dengan keinginan diri. Dari kekecewaan tersebut, dapat membuat seseorang memiliki gangguan kesehatan mental. Ambisius yang berlebih ini memang berbahaya karena menyangkut pada kesehatan mental seseorang, sehingga harus diperhatikan ukuran ambisius.
ADVERTISEMENT
Di balik dampak negatif yang ada ketika sebagai sosok yang ambisius, ada juga dampak positifnya. Seseorang bisa mencapai targetnya dengan usaha sendiri, seperti kalimat “tidak ada hasil yang mengkhianati usaha”, seakan sosok yang ambisius dapat membuktikan kalimat tersebut. Selain itu pastinya, dengan memiliki sikap ambisius, seseorang dapat memiliki karakter independen dan jauh lebih mandiri, karena ia selalu memiliki target dalam hidupnya. Tak selamanya segala sesuatu itu hanya memiliki dampak negatif.
Tidak ada salahnya berperan sebagai sosok yang ambisius atau sosok yang giat dalam mengejar keinginannya. Namun, kita juga harus memperhatikan lingkungan dan diri kita. Kembali lagi, ketika kita terlalu mengeluarkan tenaga lebih dari diri untuk mengejar target kita, kita bisa jatuh sakit dan berujung gagal untuk mencapai target, lebih disayangkan bukan? Lalu, harus apa agar ambisius dengan baik?
ADVERTISEMENT
Berperan sebagai sosok yang ambisius bisa dengan mengajak teman-teman sekitar kita untuk belajar bersama dalam beberapa waktu tertentu, tetapi secara rutin. Bisa juga dengan menjadwalkan kapan harus belajar setiap harinya (tidak dengan setiap jam dalam sehari digunakan untuk belajar). Memberi waktu untuk diri sendiri agar tidak berdampak pada kesehatan mental, karena kesehatan mental itu sangat penting.
Tetap bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, ambisius boleh, tapi kita tidak boleh melupakan teman-teman yang ada di sekitar kita, karena teman itu merupakan pendukung yang berdampak besar bagi kita. Berperan sebagai sosok yang ambisius juga bisa dalam beberapa waktu, misalnya akan ada ujian kelulusan, belajar mulai kelas 11 dari jadwal yang selang-seling, baru dilanjut kelas 12 dengan intensitas yang lebih giat dari kelas sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, bergantung kepada pandangan banyak orang juga. Masih banyak orang yang menganggap bahwa ambisius itu salah dan ada sebagian menganggap bahwa memiliki peran yang ambisius itu penting. Harus dipertimbangkan lagi antara kelebihan dan kekurangan sebagai sosok yang ambisius. Harus diingat juga bahwa segala sesuatu yang berlebihan juga tidak baik, berlebihan makan pun tidak baik, berlebihan tidur juga tidak baik. Semua hal itu dalam ukuran yang cukup, agar tidak membawa dampak buruk bagi diri kita dan lingkungan. Pendapat dalam artikel ini tidak mutlak, kembali lagi kepada pandangan seseorang bagaimana menilai sesuatu hal.