Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Junk Food: Enak tapi Bisa Timbul Penyakit?
9 Januari 2025 10:07 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ozora Zoe Ivenna tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pastinya teman-teman pernah makan yang namanya makanan cepat saji bukan? Apa rasanya? Pasti enak dan pasti buat ketagihan.
ADVERTISEMENT
Namun, pernahkah teman-teman memikirkan apa dampak dari seringnya makan Junk Food atau makanan cepat saji itu?
Apa itu Junk Food?
Berdasarkan salah satu sumber, Junk Food merupakan makanan yang memiliki kandungan lemak jenuh, garam, dan kandungan lain yang cukup tinggi. Junk Food seperti keripik kentang, hamburger, pizza, ayam yang di goreng tepung. Tidak jarang orang mengomsumsi makanan tersebut, bahkan tanpa disadari, bisa saja orang mengonsumsi makanan cepat saji setiap harinya.
Apa yang membuat orang sering mengonsumsi Junk Food?
Banyak alasan yang membuat seseorang sering untuk mengonsumsi Junk Food. Dua alasan diantaranya adalah karena cepat, Junk Food sering kali dipilih saat sedang seseorang sedang sibuk dengan urusannya dan kekurangan waktu makan, sehingga memilih untuk membeli makanan yang cepat untuk disajikan. Adanya Junk Food dapat memudahkan seseorang dalam waktu yang sibuk tersebut. Alasan kedua adalah harga yang relatif murah. Junk Food memiliki harga yang lebih murah dibanding dengan makanan yang sangat sehat. Maka dari itu, banyak orang yang jauh lebih memilih Junk Food sebagai pilihan untuk makan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Mengapa Junk Food berbahaya?
Salah satu sumber mengatakan bahwa banyak dampak negatif yang dapat dirasakan apabila terlalu sering mengonsumsi Junk Food. Beberapa diantaranya adalah dapat meningkatkan risiko penyakit obesitas. Mengonsumsi Junk Food secara berlebihan dapat membuat seseorang menjadi lebih cepat gemuk dan bahayanya akan menimbulkan penyakit obesitas. Dampak selanjutnya adalah dapat meningkatkan risiko penyakit kanker. Kandungan yang ada pada Junk Food dapat membuat peningkatan kanker, dan apabila sudah mengalami sakit kanker, perlu penanganan yang serius. Selanjutnya, Junk Food dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Hal ini berhubungan dengan obesitas, apabila menderita obesitas, seseorang dapat juga mengalami penurunan fungsi jantung yang dapat mengarah pada penyakit jantung yang jauh lebih berbahaya.
Bagaimana cara mengurangi konsumsi Junk Food?
ADVERTISEMENT
Apabila jarang mengonsumsi Junk Food, sebaiknya semakin untuk mengurangi Junk Food. Hal ini dapat diubah dengan sering memasak di rumah. Masakan di rumah lebih terasa nikmat karena dibuat oleh orang tua ataupun diri sendiri dan pastinya akan jauh lebih sehat. Selain itu, bisa juga dengan mengubah pola makan ke arah makanan sehat. Memang akan lebih mahal, tetapi akan berdampak baik untuk masa saat ini ataupun masa yang akan mendatang. Adapun juga, dapat merubah pola tidur. Ketika memiliki pola tidur yang buruk, seperti sering begadang, dapat membuat sering lapar dan memilih makanan yang cepat saji. Sering kali juga resto makanan cepat saji buka 24 jam, yang memungkinkan untuk seseorang memilih makanan cepat saji disaat lapar tengah malam. Selain itu, mencoba untuk memiliki kebiasaan untuk sering berbelanja bahan makanan, terkhusus untuk membuat makanan yang sehat. Hal ini dapat meningkatkan mood untuk memasak, dan akan lebih jarang untuk membeli makanan cepat saji. Namun, apabila sudah sering mengonsumsi Junk Food, dapat menyeimbangkan dengan pola hidup yang sehat, salah satunya dengan berolahraga.
ADVERTISEMENT
Tulisan ini tidak mutlak, kembali kepada pribadi seseorang, bagaimana belajar dan mengerti lebih mengenai topik ini.