8 Kecamatan di Pessel Rawan Longsor

Konten dari Pengguna
7 Maret 2019 12:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari User Dinonaktifkan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
LONGSOR: Ilustrasi. (FotoL Ist)
Painan, Padangkita.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Selatan (Pessel) meminta masyarakat waspada terhadap ancaman bahaya longsor di 8 kecamatan.
ADVERTISEMENT
Kepala BPBD Pessel, Herman Budiarto mengatakan dalam beberapa hari terakhir kondisi cuaca di wilayahnya terjadi tidak menentu. Dan hal ini menurutnya harus disikapi dengan kewaspadaan.
Diungkapkanya, dari 15 kecamatan yang ada di Pessel, ancaman bencana longsor paling tinggi terdapat di Kecamatan Bayang Utara.
Sebab di dikecamatan itu, bisa dikatakan 85 persen penduduknya tinggal di lereng perbukitan dengan kemiringan diatas 45 derajat.
Disusul kecamatan Koto XI Tarusan, IV Jurai, Batang kapas, Lengayang, Ranahpesisir, Ranah IV Hulu dan Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan.
“Agar ancaman bencana yang dikhawatirkan tidak menimbulkan korban jiwa. Maka kepada masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya. Sebab kondisi cuaca yang tidak menentu saat ini, bisa saja jadi ancaman sebagaimana dikuatirkan itu terjadi,” katanya, Rabu (06/3).
ADVERTISEMENT
Dikatakanya bahwa pada delapan kecamatan itu, bencana longsor akibat hujan deras selalu terjadi setiap tahunnya.
“Karena tingginya ancaman, sehingga kepada warga yang pemukimannya persis berada di lereng perbukitan dengan kemiringan di atas 45 derajat, diminta untuk meninggalkan rumah jika hujan deras terjadi,” ingatnya.
Dia menambahkan bahwa imbauan dan ketegasan itu tidak saja disampaikanya secara lisan, tapi juga secara tertulis kepada para walinagari melalui masing-masing camat.
Dijelaskanya bahwa selain bencana longsor, ancaman bencana banjir juga sangat tinggi mengamcam keselamatan jiwa warga di daerah itu.
Sebab daerah yang berhulu sungai di kawasan Bukit Barisan itu, rata-rata memiliki arus sungai yang deras akibat tingginya tingkat kemiringan.
” Tingginya kemiringan sungai otomatis membuat arusnya menjadi deras. Kondisi ini menjadi penyebab banjir bandang bisa muncul secara tiba-tiba. Makanya ini perlu diwaspadai,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Beranjak dari kondisi dan ancaman itu, Kepala BPBD Pessel menghimbau kepada warga yang bermukim di lereng bukit dan didekat pinggir sungai supaya juga waspada.
” Terutama sekali bila hujan deras berlangsung cukup lama atau lebih dari empat jam,” tutupnya. (*/pkt-02)
Baca berita Sumatra Barat terkini di Padangkita.com.