Komunitas Musisi Mengaji (Komuji) Jakarta, Melting Pot Muslim Urban

Konten dari Pengguna
28 Juli 2019 23:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pagar Dewo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penampilan Kikan Namara
zoom-in-whitePerbesar
Penampilan Kikan Namara
ADVERTISEMENT
Komunitas Musisi Mengaji (Komuji) Chapter Jakarta kembali menggelar Picnikustik ke-5, di kawasan Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Jumat (26/7/2019) malam. Seperti sebelum-sebelumnya, kegiatan ini berisi kajian serta penampilan musisi-musisi Tanah Air. Di antaranya Imela Kei (Ten2Five), Man (Pallo), Che (Cupumanik), Panji Sakti, Alga (The Panas Dalam), dan Kikan. Sedangkan kajian dan talkshow diisi oleh Budayawan Ngatawi Al-Zastrow, Komika Sakdiyah Ma'ruf, serta Habib Husein Ja’far al-Hadar.
ADVERTISEMENT
Ketua Komuji Jakarta, Kikan Namara, mengatakan, melalui gerakan ini, Komuji ingin anak-anak muda peduli terhadap kajian, bahwa ada alternatif lain untuk belajar agama dengan seru dan asyik. Untuk itu, ia sangat berharap, teman-teman musisi maupun figur publik, yang tentunya memiliki kekuatan untuk meng-influence masyarakat, bersedia untuk ikut mendukung penyebarluasan gerakan ini.
“Saya sangat membutuhkan support teman-teman sekalian agar gerakan ini mendapatkan lebih banyak exposure, sehingga semakin banyak anak muda di luar sana yang aware bahwa kini mereka punya satu lagi pilihan untuk mempelajari agama dengan seru dan asyik,” kata Kikan.
Mantan vokalis band Cokelat ini mengungkapkan, di antara goal dari Komuji ialah bagaimana membiasakan anak muda Indonesia menerima bahwa perbedaan itu adalah sesuatu yang biasa dan sesuatu yang lumrah. Kita bisa hidup berdampingan seperti biasa, bukan hanya sebagai slogan bukan hanya sebagai kata-kata yang sering kita ucapkan.
ADVERTISEMENT
“Sebetulnya yang lebih penting adalah bagaimana caranya agar kita (Komuji Jakarta) bisa menjadi platform yang menyediakan wadah untuk perbedaan-perbedaan ini melebur menjadi satu. Istilah kerennya anak jaman sekarang, menjadi melting pot. Komuji ini pengen menjadi melting pot, di mana perbedaan-perbedaan pandangan yang ada ini bisa saling menerima. Caranya, harus ada sekat-sekat yang dibuka. Bagimana membukannya? Dengan melakukan dialog-dialog,” terang Kikan.
Komuji sendiri telah berkegiatan selama kurang lebih tujuh tahun, berbasis di Bandung. Para pendiri Komuji di antara Egi Fauzi dan Alga The Panasdalam. Sementara di Jakarta, Komuji baru aktif sekitar satu tahun.
Sesuai namanya, Komuji selalu menyertakan penampilan musik bergantian dengan kajian dari ustaz-ustaz sebagai narasumber. Para narasumber Komuji pun telah melalui proses seleksi yang ketat, tentunya dengan menggali sanad keilmuan dan background akademis mereka masing-masing.
ADVERTISEMENT