Konten dari Pengguna

Klasifikasi Plastik Pada Kemasan Makanan atau Minuman

1 Agustus 2017 15:05 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari User Dinonaktifkan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap kemasan makanan atau minuman pasti memiliki simbol klasifikasi yang berbeda-beda. Simbol klasifikasi tersebut biasanya dipakai untuk kemasan makanan dan kemasan minuman yang dibuat dari bahan plastik. Pada kali ini kita akan membahas arti simbol-simbol tanda plastik yang berada di setiap kemasan makanan dan kemasan minuman.
ADVERTISEMENT
1. Polyethylene Terephthalate atau PTE/PETE
Apa polyethylene terephthalate itu sendiri? Simbol dari PTE adalah simbol yang biasanya berada atau diletakan di kemasan minuman yang berbentuk botol plastik yang jernih, transparan dan tembus pandang. Kemasan minuman ini biasanya hanya direkomendasikan untuk sekali pakai dan tidak boleh dipakai lebih dari 3 kali pemakaian. Bila terlalu sering digunakan, apalagi jika digunakan untuk menyimpan air hangat ini sangat berbahaya karena akan menyebabkan lapisan polimer pada botol meleleh dan mengakibatkan zat karsinogenik yang dapat menyebabkan penyakit kanker. Selain itu pembuatan polyethylene terephthalate menggunakan senyawa antimoni trioksida. Senyawa ini sangat berbahaya jika masuk kedalam tubuh atau jika kita sampai menghitupnya akan menyebabkan iritasi kulit dan kerusakan pada saluran pernafasan. Dan bagi kaum wanita, senyawa ini dapat meningkatkan masalah pada saat menstruasi dan keguguran. Bila melahirkan pun kemungkinan besar anak yang dikandung akan mengalami perlambatan petumbuhan yang lambat hingga usia 12 bulan. Contohnya kemasan yang berbahan PTE adalah botol air mineral dan botol jus.
ADVERTISEMENT
2. High Density Polyethylene atau HDPE
High Density Polyethylene merupakan salah satu klasifikasi simbol plastik dengan bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik dengan makanan dan minuman yang dikemasnya. Bahan plastik HDPE direkomendasikan hanya untuk sekali pemakain, karena pelepasan senyawa antimoni trioksida akan terus meningkat seiring waktu. Dan HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras dan lebih tahan lama terhadap suhu yang tinggi. Contohnya botol susu yang berwarna putih dan galon air minum.
3. Polyvinyl Chloride atau V/PVC
Simbol V itu berarti PVC, yaitu jenis plastik yang paling sulit untuk di daur ulang. Biasanya sering ditemukan pada plastic pembungkus (cling wrap). PVC mengandung DEHA (diethylhydroxylamine) yang dapat bereaksi dengan makanan, karena DEHA ini lumer pada suhu 150ËšC. Dan reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpontensi menyebabkan penyakit pada ginjal, hati dan berat badan.
ADVERTISEMENT
4. Low Density Polyethylene atau LDPE
Low Density Polyethylene yaitu plastic tipe cokelat (thermoplastic atau dibuat dari minyak bumi). Sifat mekanis jenis LDPE adalah kuat, agak tembus cahaya, fleksibel dan permukaannya agak berlemak. Pada suhu dibawah 60ËšC sangat resisten terhadap senyawa kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, akan tetapi kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen. Kemasan yang berbahan LDPE sulit dihancurkan tetapi tetap baik untuk kemasan makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini. Dan bahan plastik ini dapat di daur ulang baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas. dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia. Contoh kemasan yang menggunakan bahan LDPE tempat makanan, plastic kemasan makanan, dan botol-botol yang lunak.
ADVERTISEMENT
5. Polypropylene atau PP
Polypropylene tergolong klasifikasi plastik yang lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, memiliki ketahan yang bagus terhadap lemak dan stabil terhadap suhu tinggi dan mengkilap. PP adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk produk yang berhubungan dengan kemasan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan botol minum untuk bayi
6. Polystyrene atau PS
Polystyrene adalah salah satu klasifikasi bahan plastik yang sulit untuk di daur ulang, dan jika ingin di daur ulang harus memerlukan proses yang sangat panjang dan lama. Polystyrene merupakan polimer aromatic yang dapat mengeluarkan bahan styrene kedalam makananan. Bahan plastik polystyrene adalah bahan yang harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, menggangu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, pertumbuhan dan sistem saraf. Contohnya adalah bahan kemasan makanan seperti styrofoam dan tempat minum sekali pakai.
ADVERTISEMENT
7. Other
Other adalah merupakan gabungan dari beberapa yaitu
• SAN ( Styrene Acrylonitrile )
• ABS ( Acroylonitrile Butadiene Styrene )
• PC ( Polycarbonate )
• Nylon
SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia, suhu, kekuatan, kekauan dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan. Biasanya SAN terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi dan sikat gigi. Sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego atau pipa. Bahan-bahan ini merupakan salah satu bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan dalam kemasan makanan atau minuman. PC ( polycarbonate ) dapat ditrmukan pada botol susu bayi, gelas batita, botol minum polikarbonat dan kaleng kemasan makanan sertaminuman termasuk kaleng susu formula. Bahan ini dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi dapat merusak sistem hormone, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas. Pemakaian dianjurkan tidak digunakan untuk tempat makanan dan minuman.
ADVERTISEMENT