Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten Media Partner
14 Desa di Donggala yang Masih Terisolasi
10 Februari 2019 17:52 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
ADVERTISEMENT
14 Desa di Kecamatan Riopakava, Kabupaten Donggala, relatif masih terisolasi dan cukup sulit diakses.
ADVERTISEMENT
14 desa itu adalah, Bonemarawa, Bukit Indah, Lalundu, dan Mbulava. Selanjutnya, Minti Makmur, Ngovi Vacava, Panca Mukti, Pantalobete, Polando Jaya, Polanto Jaya, Rio Mukti, Tinuka, Toviora, dan Vacava.
Anggota DPRD Sulawesi Tengah Muhammad Masykur melalui keterangan tertulisnya, Minggu (10/2/), mengatakan, 14 desa di Kecamatan Riopakava, Kabupaten Donggala, sangat sulit diakses dan masih terisolasi dari daerah lain di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah. Terutama dari Kabupaten Donggala sebagai wilayah adminsitrsai 14 desa tersebut.
Akses transportasi yang bisa dilakukan selama ini ke 14 desa tersebut, harus melewati Pasangkayu Kabupaten Mamuju Utara, Provinsi Sulawesi Barat. Tepatnya, harus melewati jalan milik perusahaan sawit PT. Mamuang, salahsatu anak perusahaan PT. Astra Agro Lestari.
“Kalau mau menuju ke wilayah Riopakava harus memutar dulu ke Pasangkayu Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat. Itupun harus melalui jalan milik salahsatu perusahaan sawit,” kata Masykur.
ADVERTISEMENT
Bagi daerah, khususunya Kabupaten Donggala katanya, sudah tentu kondisi ini tidak menguntungkan karena faktanya nilai tambah pendapatan tersedot ke wilayah lain.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Sulawesi Tengah ini mengatakan, solusi untuk membuka ketersiolasian 14 desa itu, Pemerintah Daerah harus segera turun tangan dengan meningkatkan pembangunan poros Tanampulu- Ngopi. Poros jalan ini yang menghubungkan antara Kecamatan Banawa Selatan dan Kecamatan Riopakava Kabupaten Donggala.
“Sudah saatnya Pemda melanjutkan pembangunan poros Tanampulu Ngovi karena memang master plan-nya sudah sejak lama. Saya kira itu jadi rujukan bersama, tinggal dilanjutkan dan didanai oleh pemerintah pusat,” kata politisi Nasdem ini.
Kecamatan Riopakava kata Masykur, memiliki potensi sebagai titik tumbuh ekonomi karena di wilayah tersebut ditopang kekayaan sumberdaya alam yang melimpah. “Tidak heran jika kawasan ini jadi "surga buruan" bagi investasi perkebunan besar,” ujarnya.
Penulis: Abidin
ADVERTISEMENT