4 Kesepakatan Pemerintah dan PLN Atasi Listrik di Morowali

Konten Media Partner
10 Juni 2021 20:17 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Perusahaan Listrik Negara (PLN) Foto: Dok. PLN
zoom-in-whitePerbesar
com-Perusahaan Listrik Negara (PLN) Foto: Dok. PLN
ADVERTISEMENT
Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), diam-diam telah melakukan pertemuan dengan pihak PLN, Rabu (9/6), di ruang rapat Bupati.
ADVERTISEMENT
Pertemuan yang dihadiri Bupati Morowali Taslim dan Vice President PLN Pusat Fauzi tersebut menyepakati empat poin antara Pemda dan PLN.
Pertama, pembangunan jaringan transmisi dan gardu induk di Kabupaten Morowali dijadwalkan beroperasi tahun 2023 untuk menyalurkan surplus daya 600 MW di area Sulawesi.
Kedua, PLN akan menambah satu unit mesin kapasitas 1 MW di bulan Juli 2021 dan 1 MW lagi di bulan September 2021, sehingga Kabupaten Morowali akan memiliki cadangan daya sebesar 2 MW.
Ketiga, PLN akan menindaklanjuti permintaan Bupati Morowali terkait wilayah Kecamatan Bumi Raya dan Witaponda agar masuk wilayah kerja PLN ULP Bungku.
Keempat, PLN juga akan menindaklanjuti permintaan Bupati terkait peningkatan status PLN Bungku dari ULP menjadi UP3, sehingga pelayanan PLN kepada masyarakat Morowali bisa lebih cepat.
ADVERTISEMENT
Poin kesepakatan tersebut segera mendapat respon dari Wakil Ketua I DPRD Morowali, Syarifudin Hafid, Kamis (10/6).
Ia berharap semoga kesepakatan tersebut bisa menyelesaikan persoalan listrik yang dihadapi Morowali.
“Mudah-mudahan cepat teratasi,” tulisnya singkat.
Dijelaskannya, krisis listrik di Kabupaten Morowali terjadi karena daya listrik yang tersedia saat ini di wilayah tersebut sudah tidak cukup melayani masyarakat Morowali.