Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
4 Teroris Poso yang Tersisa Masih Berbahaya, Ini Alasannya
22 September 2021 17:57 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
PALU - Aparat TNI Polri terus memburu empat DPO teroris lainnya, menyusul tewasnya pentolan dua Muhajidin Indonesia Timur (MIT) Ali Ahmad alias Ali Kalora dan Jaka Ramadan alias Ikrima, Sabtu (18/9) di Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng).
ADVERTISEMENT
Empat anggota MIT tersebut, antara lain Askar alias Jaid Alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Mukhlas, dan Suhardin alias Hasan Pranata, serta Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang.
"Empat anggota MIT tersebut masih berbahaya. Mempunyai senjata laras pendek, laras panjang dan bom," kata Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi, saat menggelar keterangan pers di Mapolda Sulteng, Rabu (22/9).
Kapolda menegaskan Satgas Operasi Madago Raya tak akan berhenti mengejar mereka hingga operasi ini membuahkan hasil maksimal.
''Hari ini saya dan teman-teman masih mengejar yang empat orang itu. Kita tidak pasang target, doakan saja mudah-mudahan bisa,'' kata Rudy kepada puluhan wartawan.
Mantan Kapolda Jabar ini menambahkan, ia sudah mengimbau kepada keempat anggota MIT tersebut untuk menyerahkan diri. Karena tindakan untuk menumpas gerakan ini terus dilakukan aparat keamanan yang tergabung dalam Satgasops Madago Raya.
ADVERTISEMENT
Ia menjamin sejauh ini belum ada pemimpin baru yang menggantikan posisi Ali Ahmad alias Ali Kalora sebagai pemimpin MIT yang baru. ''Belum, belum ada pemimpin baru,'' katanya.
Sebelumnya, Kasatgas Humas Madago Raya, Kombes Didik Supranoto, mengatakan DPO teroris Poso sebaiknya menyerahkan diri secara baik-baik. Mereka akan dijamin keamanan dan keselamatannya.