Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten Media Partner
69 Ribu Benih Ikan Nila Ditebar di Danau Talaga Sulteng
9 November 2019 13:27 WIB
![Hidayat Lamakarate (kemeja putih/topi) pada acara penebaran benih (restocking ) ikan nila di Danau Talaga, Desa Talaga, Kecamatan Dampelas, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (8/11). Foto: Humas Pemprov Sulteng](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1573280621/luemc12ysueepqghyqry.jpg)
ADVERTISEMENT
Permintaan komoditi ikan air tawar khususnya ikan nila di Kota Palu sangat tinggi sehingga untuk mencukupinya mesti jauh didatangkan dari Gorontalo.
ADVERTISEMENT
Hal ini diakui Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng Moh. Hidayat Lamakarate pada acara penebaran benih (restocking ) ikan nila di Danau Talaga, Desa Talaga, Kecamatan Dampelas, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (8/11).
Lebih kurang 69 ribu benih ditebar di pinggir danau oleh Sekdaprov, Kadis Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulteng Moh. Arif Latjuba, dan undangan lainnya.
Dari jumlah itu, diprediksi hanya sekitar 70 persen benih yang akan tumbuh dan siap dipanen beberapa bulan lagi.
“Insya Allah 4 bulan nanti akan dipanen,” ujar Hidayat.
Bila hasilnya memuaskan, Ia nyatakan siap memfasilitasi pelaku usaha/pasar yang ingin membeli langsung ikan nila hasil restocking.
Ia juga mengusulkan agar pihak dinas menguji coba pola penebaran induk ikan di Danau Talaga guna hasil yang maksimal. Dengan catatan warga harus bersepakat dulu perihal metode dan waktu tangkap supaya induk maupun ikan yang masih kecil tidak ikut ditangkap.
ADVERTISEMENT
“Tolong bikin aturan dulu kapan boleh menangkap supaya ikan-ikan yang masih kecil tidak ikut dipancing,” ujarnya ke warga.
Kadis Kelautan dan Perikanan Sulawesi Tengah, Arif Latjuba, mengatakan, Danau Talaga adalah satu dari 7 danau di Sulteng dengan potensi produksi perikanan darat sebesar 213,6 ton.
Olehnya, restocking adalah upaya konkrit untuk memulihkan sumber daya ikan dan ketersediannya untuk menunjang pendapatan masyarakat dan konsumsi protein hewani.
“Lainnya untuk menumbuhkan kearifan lokal dalam mengembangkan potensi lokal yang dimiliki,” kata Arif tentang tujuan restocking.