Antisipasi Bencana Besar, Pemkot Palu Akan Bangun Gudang Logistik

Konten Media Partner
30 Oktober 2022 18:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Palu Hadianto Rasyid (tengah) saat menghadiri pelaksanaan simulasi bencana yang digelar BPBD Kota Palu dan Yayasan Relief Islami Indonesia di Palu Grand Mall, Sabtu (29/10). Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Palu Hadianto Rasyid (tengah) saat menghadiri pelaksanaan simulasi bencana yang digelar BPBD Kota Palu dan Yayasan Relief Islami Indonesia di Palu Grand Mall, Sabtu (29/10). Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Wali Kota Palu Hadianto Rasyid mengatakan perlu melakukan langkah-langkah peringatan dini kepada masyarakat terkait jalur dan titik evakuasi. Terlebih pada kawasan-kawasan yang cukup rawan di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Hadianto Rasyid juga mengingatkan, yang perlu diwaspadai di Kota Palu selain gempa yaitu musim Hujan. Sebab, ada beberapa wilayah yang dilihat mudah terjadi kubangan air.
"Ini perlu diwaspadai. Karena likuefaksi itu, kalau saya anggap kawasan itu memiliki struktur tanah yang encer gitu. Nantinya kawasan-kawasan kita yang seperti itu harusnya teridentifikasi juga oleh BPBD Kota Palu," kata Hadianto Rasyid saat menghadiri pelaksanaan simulasi bencana yang digelar BPBD Kota Palu dan Yayasan Relief Islami Indonesia di Palu Grand Mall, Sabtu (29/10).
Di momen bulan Pengurangan Risiko Bencana ini, ia teringat saat bencana alam di Kota Palu tahun 2018 silam. Di mana kala itu frekuensi kegempaan yang terjadi cukup intens.
"Bahkan sebelum itu, seminggu atau dua minggu sebelumnya itu gempa ada dua kali. Jadi saya menarik kesimpulan, ketika terjadi aktivitas gempa yang cukup intens dalam satu bulan, maka kita perlu waspada," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ia mengingatkan, jangan sampai Pemerintah Kota Palu dan instansi terkait tidak mempelajari dan mencermati kondisi-kondisi yang dimaksud.
Hal tersebut harus dipantau, kalau tidak terpantau maka akan terjadi seperti di Kelurahan Balaroa, di mana ada aliran air cukup besar di daerah likuefaksi.
"Artinya kawasan ini yang memang rawan. Begitu juga di Petobo. Sehingga kalau hari ini kawasan itu merupakan kawasan yang rawan, kita harus terima itu dan kita mewaspadai dengan itu," jelasnya.
Wali Kota Palu Hadianto Rasyid (tengah) bersama personel TNI Polri usai mengikuti simulasi bencana yang digelar BPBD Kota Palu dan Yayasan Relief Islami Indonesia di Palu Grand Mall, Sabtu (29/10). Foto: Istimewa
Hadianto Rasyid mengatakan, tahun ini Pemerintah Kota Palu akan membangun Gudang Logistik bencana di wilayah Palu Utara yang dianggap aman untuk memenuhi pasokan kebutuhan di sisi bagian Timur.
Kemudian tahun depan akan dibangun di sisi bagian Barat tepatnya di Kelurahan Duyu. Sehingga diharapkan setelah dua gudang logistik tersebut terbangun, maka akan dibangun di wilayah lainnya.
ADVERTISEMENT
"Kita menjaga situasi kemungkinan yang terjadi sehingga kita dapat mengcover kebutuhan sementara. Tinggal jalur-jalur evakuasi perlu kita update lagi. Titik kumpul juga harus terinformasikan kepada masyarakat. Sehingga masyarakat tidak kebingungan. Saya minta ini diupdate," lanjutnya.
Hadianto Rasyid juga meminta agar pelaksanaan simulasi bencana tidak hanya dilaksanakan satu tahun sekali bahkan bila perlu tiga bulan sekali.
Hal tersebut sebagai upaya mengingatkan pemerintah maupun masyarakat atas potensi bencana yang terjadi di Kota Palu.
"Saya pikir inilah bentuk dari mitigasi bencana. Sehingga jangan cuma satu tahun satu kali, tapi tiga bulan sekali. Dibuat juga uji peringatan dini seperti pembunyian alarm warning system kita," katanya.
Semua pihak pun, lanjut Hadianto Rasyid juga dilibatkan dalam simulasi bencana baik dari perkantoran, sekolah, rumah-rumah ibadah dan lainnya.
ADVERTISEMENT
"Saya harap simulasi yang dilakukan hari ini hanya di lingkup Forkopimda, nah ke depan harus ada lingkup masyarakat Kota Palu. Saya minta tiga bulan sekali kita lakukan. Lebih sering kita warning masyarakat maka masyarakat akan terbiasa," tambahnya. *(Ala)