Bantuan kumparanDerma dan Dcode untuk Sulteng

Konten Media Partner
23 Mei 2020 11:04 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemberian bantuan dari kumparanDerma dan Dcode untuk pemulung barang bekas terdampak COVID-19 di Palu. Foto: PALU POSO
zoom-in-whitePerbesar
Pemberian bantuan dari kumparanDerma dan Dcode untuk pemulung barang bekas terdampak COVID-19 di Palu. Foto: PALU POSO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
kumparanDerma bekerjasama dengan Dcode menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk warga terdampak COVID-19 di daerah. Salah satunya daerah yang menjadi sasaran penyaluran bantuan tersebut yakni, Sulawesi Tengah.
ADVERTISEMENT
Rasa syukur dan ucapan terima kasih dilontarkan keluarga Jupen (57) bersama sang istri Dewi (40), Kamis (21/5) sore, di kediamannya Jalan Lembu nomor 36, Kelurahan Tatura Selatan, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Sore itu, Jupen baru saja tiba di rumah dan menyelesaikan pekerjaannya sebagai juru parkir yang tak jauh dari tempat ia tinggal.
Hujan deras sore di hari itu ternyata menunda sementara rejeki Jupen untuk meraup rupiah dari kendaraan parkir di salah satu rumah makan.
Pulang-pulang, eh Jupen kemudian bertemu dengan Tim Palu Poso, partner resmi kumparan yang datang untuk memberikan bantuan berupa sembako dan uang tunai.
“Kita syukur sekali, berterima kasih karena hujan begini tidak bisa jaga parkir, eh sampai rumah ada bantuan,” kata Jupen.
Pemberian bantuan dari kumparanDerma dan Dcode untuk tukang parkir terdampak COVID-19 di Palu. Foto: PALU POSO
Jupen tinggal di tanah yang dipinjamkan oleh seseorang kepadanya. Ia bernaung dalam rumah papan lapuk berukuran 4x5 meter.
ADVERTISEMENT
Di tengah pandemi COVID-19 ini diakui Jupen sangat berdampak pada penghasilannya sebagai juru parkir dan sopir pribadi panggilan.
Dalam sehari penghasilannya tak menentu, kadang ada dan kadang juga tidak ada sama sekali.
Tak ada uang, yah lelah pun yang dibawa pulang ke rumah dari seharian menunggu kendaraan parkir.
“Kalau sopir sudah lama tidak ada lagi panggilan, ini parkir ya gantian sama teman. Kadang ada yang datang makan, ya kadang juga tidak ada karena takut Corona ini,” ujarnya.
Jupen termasuk warga tidak mampu di permukiman ia tinggal. Sayangnya, Jupen tidak senasib dengan warga tidak mampu lainnya yang sering menerima bantuan.
Pemberian bantuan dari kumparanDerma dan Dcode untuk warga terdampak COVID-19 di Palu. Foto: PALU POSO
Ia juga pernah dijuluki sebagai suami setia yang pernah merawat istrinya yang sedang sakit tumor.
ADVERTISEMENT
“Pernah tidak bawa Dewi ke rumah sakit karena tidak ada biaya, untungnya ada donatur dari warga Kota Palu yang kasih bantuan dan istriku sudah dioperasi,” kata Jupen.
PaluPoso-kumparan kemudian bergerak ke penerima bantuan selanjutnya yakni, penjahit kain harian, Herlin Wong (45), warga di Jalan Tanjung Harapan, Lorong Brazil, Kelurahan Tatura Utara, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu.
Herlin termasuk salah satu pekerja harian yang merasakan dampak COVID-19. Kini Herlin beralih ke penjahit masker kain untuk menambah biaya kebutuhan sehari-hari.
“Penjahit masker kain juga sekarang sudah banyak jadi bersainglah kita,” kata Herlin.
Pemberian bantuan dari kumparanDerma dan Dcode untuk karyawan yang dirumahkan akibat COVID-19 di Palu. Foto: PALU POSO
Ibu satu anak ini mengucapkan terima kasih atas bantuan dari kumparanDerma dan Dcode. Ia akui bahwa pemberian kumparan akan sangat membantu untuk memenuhi kebutuhannya dan anaknya untuk beberapa minggu ke depan.
ADVERTISEMENT
“Dalam keadaan begini kita bersyukur dibantu, akan meringankan saya untuk mencari biaya kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.
Tidak hanya itu, salah satu penerima bantuan dari kumparanDerma juga adalah Pak De (50), penjual kacang rebus keliling di Kota Palu.
Pria beruban ini tinggal di Jalan Veteran, Kelurahan Tanamodindi, Kecamatan Mantikulore.
Sehari-hari Pak De berjalan kaki keliling Kota Palu berjualan kacang rebus menggunakan gerobak berwarna hijau kuning miliknya.
“Terima kasih banyak sudah dibantu, sangat bermanfaat ini untuk keluarga saya di rumah,” sebut Pak De.
Pemberian bantuan dari kumparanDerma dan Dcode untuk tukang becak terdampak COVID-19 di Palu. Foto: PALU POSO
Pak De mengaku bahwa COVID-19 ini membuat ia dan keluarganya kuatir mengenai pendapatannya sehari-hari. Pasalnya, pembeli kacang rebus sangat sedikit sehingga ia harus berjalan kaki berkilo-kilo untuk menjajakan kacang rebusnya.
ADVERTISEMENT
“Alhamdulillah dapat bantuan ini, terima kasih kumparan untuk perhatiannya kepada kami yang saat ini sedang dilanda wabah corona,” ucapnya.
Sementara itu, PaluPoso-kumparan juga melakukan pembagian bantuan kepada tukang becak, pedagang sayur keliling, penjual tisu jalanan, pemulung, pekerja harian, karyawan dirumahkan dan PHK, tukang cukur, fakir miskin, dan penyintas korban gempa, likuefaksi dan tsunami Palu.
Sebanyak 135 paket bantuan sembako beserta uang tunai disalurkan PaluPoso-kumparan kepada warga terdampak COVID-19 di Sulteng. Paket bantuan sembako itu berupa beras 5 kilogram, gula pasir 1 kilogram, minyak kelapa 1 liter, teh celup 1 dos, sirup 1 botol, sabun cair 1 bungkus, dan mi instan 4 bungkus.
Pembagian juga menyasar pasangan suami istri (Pasutri), yang bertahan hidup dengan kondisi buta di Desa Dungingis, Kecamatan Dakopemean, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah.
Pemberian bantuan dari kumparanDerma dan Dcode untuk penjual tisu jalanan yang terdampak COVID-19 di Palu. Foto: PALU POSO
Pembagian ini door to door dan diharapkan dapat membantu warga tidak mampu di tengah pandemi COVID-19 dan jelang hari raya Idul Fitri.
ADVERTISEMENT
Artikel ini bentuk kerjasama antara DCODE dan Kumparan, saatnya kita beraksi bukan berpangku diri #MauGerakWithDCODE more info click Dcode.id
***