BBM Naik, Organisasi Angkutan Darat Palu Demo di Kantor Gubernur Sulteng

Konten Media Partner
12 September 2022 16:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BBM Naik, Organisasi Angkutan Darat Palu Demo di Kantor Gubernur Sulteng, Senin, 12 September 2022. Foto: Tim PaluPoso
zoom-in-whitePerbesar
BBM Naik, Organisasi Angkutan Darat Palu Demo di Kantor Gubernur Sulteng, Senin, 12 September 2022. Foto: Tim PaluPoso
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gabungan pengusaha angkutan darat dan sopir angkot yang tergabung dalam Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Palu, Sulawesi Tengah, menggelar aksi demo di Kantor Gubernur Sulteng, Senin (12/9). Mereka menuntut pemerintah segera menetapkan tarif baru angkot, AKDP dan AKAP.
ADVERTISEMENT
“Kami minta kepada pemerintah agar tarif angkutan darat segera dinaikkan,” kata salah satu pendemo dalam orasinya.
Selain menuntut harga tarif, massa aksi juga menuntut pemerintah untuk mengawasi distribusi BBM dan memastikan stok BBM cukup di setiap SPBU agar tidak terjadi antrean.
“Selama ini khususnya di SPBU-SPBU Kota Palu, yang kami rasakan selalu mengantre namun tak kunjung mendapatkan BBM. Sebab, stok BBM itu selalu disebut habis,” kata Suparman, salah satu anggota Organda Palu dalam aksi demo tersebut.
Suparman meminta agar pemerintah dapat menegur pihak Pertamina/SPBU, karena sering terjadi antrean, sehingga mereka tak mendapatkan stok BBM.
“Kiranya pemerintah agar mendengar dan dapat menerima aspirasi kami ini untuk bisa mendapatkan jatah BBM,” singkatnya.
ADVERTISEMENT
Wakil Bidang Organisasi Organda Kota Palu, Narwan Djurusia, menambahkan bahwa saat ini antrean yang sering terjadi di SPBU Kota Palu itu sudah merusak sistem tata kota. Di sini kita menganggap bahwa di Pertamina tersebut tidak ada regulasi yang memihak kepada pengusaha dan masyarakat.
“Dengan persoalan yang ada ini, sehingga menyulitkan kita angkutan darat untuk menaikkan tarif karena tidak adanya Juknis soal kepastian tarif yang diberikan pemerintah,” ujarnya.
Aksi demo yang berlangsung dari pukul 09-11.09 WITA tersebut sempat mengakibatkan arus lalu lintas macet. Aksi dilakukan dengan cara memarkir angkutan di sisi jalan belakang halaman Kantor Gubernur Sulteng di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kelurahan Besusu Barat, Kota Palu.