Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Bekas Kawasan Tsunami Palu Jadi Tempat Nongkrong Favorit Warga di Sore Hari
24 Oktober 2022 8:52 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kawasan bekas Anjungan Teluk Palu yang porak poranda akibat dahsyatnya tsunami 28 September 2018 silam, kini jadi tempat nongkrong favorit warga Kota Palu, Sulawesi Tengah, di sore hari.
ADVERTISEMENT
Kawasan ini memiliki magnet tersendiri karena bukan hanya menawarkan pemandangan pantai Teluk Palu. Di lokasi ini juga menyuguhkan panorama perbukitan yang menyatu dengan suasana pantai.
Terlebih lagi jika sore hari menjelang senja, suasana makin memukau saat matahari perlahan beranjak ke peraduannya, semburat warna jingga dari balik celah bukit menerangi pantai Teluk Palu.
Dalam suasana seperti itu, banyak warga mulai berdatangan ingin menikmati pesona Teluk Palu dengan latar belakang perbukitan, sembari bersantai di lapak yang berjejer di sepanjang tanggul pemecah ombak.
Tanggul setinggi dua meter itu, dibuat sebagai penghalang jika sewaktu-waktu kembali terjadi tsunami.
Di tempat ini juga, selain tersedia lapak kuliner, juga banyak pedagang kuliner menggunakan motor menjajakan somai dan gorengan. Sehingga, pengunjung yang datang bersama rekan maupun keluarganya, bisa memilih jajanan kuliner sembari menikmati pesona Teluk Palu di sore hari.
ADVERTISEMENT
Pantauan media ini, mayoritas pengunjung didominasi oleh anak muda hingga yang sudah berkeluarga. Mereka terlihat asyik bercengkrama bersama rekannya di atas batu pemecah ombak.
Herman (21), mahasiswa Universitas Tadulako mengatakan, kawasan ini ia pilih sebagai tempat nongkrong bersama rekannya karena jajanan kuliner yang ditawarkan, harganya ramah di kantong.
Selain itu, di sini ia bisa merasa lebih tenang karena tiupan angin sepoi-sepoi.
"Murah, dan di sini tidak ada bayar parkir. Tempat nongkrong rekomendasi sih di Palu," ujar Herman. *(Ala)