Konten Media Partner

Bom Lontong Daya Ledak Tinggi Milik Teroris Poso Dimusnahkan

22 Desember 2021 17:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Sulteng memusnahkan barang bukti sebanyak enam bom lontong milik teroris Poso, Rabu (22/12). Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Sulteng memusnahkan barang bukti sebanyak enam bom lontong milik teroris Poso, Rabu (22/12). Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Sulteng memusnahkan barang bukti sebanyak enam bom lontong milik teroris Poso di Markas Kompi I Batalyon B Satuan Brimob Polda Sulteng, Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), Rabu (22/12).
ADVERTISEMENT
"Enam buah bom lontong yang dimusnahkan merupakan barang bukti sitaan Satgas Tinombala tahun 2014," kata Wakil Satgas Humas Operasi Madago Raya, AKBP Bronto Budiono.
Ia menyebutkan, sebanyak 6 bom lontong tersebut merupakan bom pipa PVC yang kesemuanya memiliki daya ledak tinggi.
Bronto juga menjelaskan tiga buah bom rakitan merupakan hasil kontak tembak aparat keamanan dengan kelompok MIT Poso di Desa Tamanjeka, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, pada tanggal 19 September 2014.
Enam bom lontong dengan daya ledak tinggi milik teroris Poso. Foto: Istimewa
"Selanjutnya tiga buah Bom rakitan lainya merupakan barang bukti hasil kontak tembak personel Brimob Polri di Pegunungan Impo desa Padalembara, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, pada 30 Oktober 2014 " jelas Bronto.
Bronto menerangkan bahwa sebelum dilakukan pemusnahan barang bukti tersebut diurai oleh tim Detasemen Gegana Satuan Brimob guna mengetahui dan mempelajari unsur yang terkandung dalam bom lontong tersebut.
ADVERTISEMENT
"Untuk menghindari resiko bahaya dalam penyimpanan barang bukti bom lontong maka dilakukan disposal atau dimusnahkan dengan cara diledakkan," ujar Bronto.
Hingga kini Satgas Operasi Madago Raya masih melakukan pengejaran terhadap empat orang sisa DPO teroris Poso. Mereka adalah Askar alias Jaid alias pak Guru, Muhklas alias Galuh alias Nae, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang dan Suhardin alias Hasan Pranata. ** (RK)