Buaya Teluk Palu Mulai Agresif karena Sungai dan Pantai Ditanggul

Konten Media Partner
10 November 2020 13:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Buaya. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Buaya. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Buaya Teluk Palu semakin sering menampakkan dirinya di sekitar Pantai Talise, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
ADVERTISEMENT
Belum lama ini, kemunculan buaya yang berukuran sekitar 2 meter lebih, sempat menerkam seorang nelayan. Beruntung nelayan tersebut bisa meloloskan diri setelah mencolok mata buaya tersebut. Namun nelayan tersebut mengalami luka sobek di siku kiri dan kanan.
Selain itu, pada Minggu 8 November 2020, buaya kembali menampakkan dirinya di sekitar Pantai Talise. Kebetulan saat itu, seorang warga sedang berenang tak jauh dari lokasi buaya menampakkan dirinya. Bahkan, buaya tersebut menuju ke warga yang sedang berenang karena tertarik dengan bunyi percikan air yang ditimbulkan oleh warga yang sedang berenang itu.
Beruntung, beberapa pekerja proyek pembangunan tanggul Pantai Teluk Palu menyaksikan kemunculan buaya tersebut. Sehingga, segera memperingatkan kepada warga yang sedang berenang itu untuk segera naik ke darat. Peristiwa ini sempat didokumentasikan dalam bentuk video dan viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
Menanggapi peristiwa buaya sering muncul di Pantai Talise dan sekitarnya, Kepala Seksi Wilayah Konservasi Wilayah I BKSDA Sulteng, Haruna menduga perubahan perilaku buaya yang menjadi relatif agresif itu karena habitatnya sudah rusak.
Menurutnya, sungai yang ada di Kota Palu dulunya cukup luas. Saat ini, sungai semakin menyempit karena kiri dan kanan sudah di tanggul. Dipinggir pantai talise pun juga sudah di tanggul.
“Dilihat dari situasi buaya itu, habitatnya semakin menyempit karena sungai dan laut yang ada di Kota Palu sudah ditanggul. Di pinggir Pantai Talise pun juga sudah ditanggul,” kata Haruna kepada PaluPoso, Selasa (10/11).
Belum lagi perlakuan warga terhadap buaya tersebut ketika menampakkan diri.
"Buaya itu sering terusik, kadang dia berjemur dilempari oleh masyarakat,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sekaitan dengan kemunculan buaya di Pantai Talise dan sekitarnya, pihak BKSDA Sulteng sejak jauh hari sudah memasang tanda larangan untuk mandi dan berenang di beberapa lokasi buaya sering muncul.
"Kami sudah imbau (warga), sudah dipasang tanda larangan di pinggir sungai, di pinggir pantai. Tapi, kami pasang hari ini, besok sudah robek, besoknya sudah tidak ada, malah sudah hilang dengan besi-besinya," ujarnya.*** (Rian)