Konten Media Partner

Bukit Soeharto, Tempat Outbond di Sulawesi Tengah

29 Desember 2019 16:30 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung tampak bermain di outbond yang ada di Wisata alam Bukit Soeharto. Foto: Kristina Natalia/PaluPoso
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung tampak bermain di outbond yang ada di Wisata alam Bukit Soeharto. Foto: Kristina Natalia/PaluPoso
ADVERTISEMENT
Salah satu tempat wisata alam di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, yang tak surut dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara adalah kawasan Bukit Soeharto.
ADVERTISEMENT
Berlokasi di Desa Kapopo, Kecamatan Sigi Biromaru, kini kawasan Bukit Soeharto atau yang biasa dikenal dengan nama Kawasan Wisata Taman Hutan Raya (Tahura) Kapopo Ngatabaru ini semakin ramai pengunjung.
Apalagi setelah dijadikan sebagai kampung bule untuk menyaksikan gerhana matahari total pada Maret 2016, tempat ini jadi lokasi favorit wisatawan mancanegara.
Pengunjung tampak bermain di outbond yang ada di Wisata alam Bukit Soeharto. Foto: Kristina Natalia/PaluPoso
Bahkan, kawasan yang sering diadakan kegiatan organisasi ini jadi salah satu tempat bagi peneliti dari luar daerah, bahkan luar negeri.
Biasanya Bukit Soeharto akan ramai pengunjung pada akhir pekan dan hari libur lainnya.
Salah satu pengunjung asal Kota Palu, Awal (40) mengatakan wisata Bukit Soeharto jadi tempat favorit mengingat lokasinya yang tidak jauh dari Kota Palu dan mudah dijangkau karena akses jalan yang bagus.
Pengunjung tampak bermain di outbond yang ada di Wisata alam Bukit Soeharto. Foto: Kristina Natalia/PaluPoso
Apalagi, sejak 2016 pemerintah mulai melakukan penataan kembali di tempat wisata yang dikenal dengan penghijauannya ini. Hal itu semakin membuat pengunjung tertarik dengan kehadiran outbond, menara yang akan memperlihatkan pegunungan dan pemandangan Kota Palu dari ketinggian, dan tracking yang fungsinya mempermudah wisatawan untuk berjalan menelusuri hutan.
ADVERTISEMENT
“Bawa keluarga karena tempatnya bagus, aman juga dan sudah banyak fasilitas outbond kaya flying fox. Yah kan di Palu tidak ada wisata alam kaya begini jadi karena dekat ya kami berkunjung,” sebut Awal.
Bahkan untuk menarik perhatian wisatawan, pemerintah juga melengkapi tempat wisata ini dengan beberapa jenis satwa agar keadaan wisata alamnya semakin hidup.
Tracking yang diberfungi mempermudah pengunjung untuk menelusuri hutan di Bukit Soeharto. Foto: Kristina Natalia/PaluPoso
Setelah pemerintah provinsi memberikan akses kepada masyarakat untuk mengelola kawasan Tahura, kini Bukit Soeharto semakin dijaga kebersihannya dan keamanannya.
Pengunjung tidak perlu kuatir jika datang bersama dengan keluarga. Pasalnya, destinasi wisata Bukit Soeharto menyediakan fasilitas umum bahkan dibuatkan tempat ibadah untuk umat Muslim.
Menurut penuturan salah seorang warga yang menjaga Bukit Soeharto, Moh Saiful (57), Bukit Soeharto dulunya bukan tempat wisata seperti sekarang melainkan adalah kawasan Puncak Penghijauan Nasional atau PPN yang diresmikan langsung Presiden Soeharto pada 1990. Tempat wisata yang disebut Kapopo oleh orang warga sekitar, kemudian diresmikan jadi tempat wisata alam pada 2002 dan hingga sekarang.
Tracking yang diberfungi mempermudah pengunjung untuk menelusuri hutan di Bukit Soeharto. Foto: Kristina Natalia/PaluPoso
“Lama baru dijadikan tempat wisata dan siapa saja bisa berkunjung,” kata Saiful.
ADVERTISEMENT
Untuk kepentingan kehutanan dan perkebunan, pemerintah memberikan kebebasan kepada warga sekitar untuk terlibat menjaga dan mengelola hutan.
“Kami warga sekitar senang karena adanya tempat wisata ini, kampung kami ramai juga dan kami diberi hak kelola hutan tetapi dengan syarat menjaga dan tidak merusaknya,” kata Saiful.
Kehadiran salah satu satwa khas Sulteng yang ada di Bukit Soeharto. Foto: Kristina Natalia/PaluPoso