Dampak Corona di Sulteng: 167 Karyawan Kena PHK dan 11.766 Karyawan Dirumahkan

Konten Media Partner
19 Mei 2020 16:32 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pemutusan hubungan kerja (PHK). Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pemutusan hubungan kerja (PHK). Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jumlah karyawan dirumahkan dan karyawan yang harus menerima nasib Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Sulawesi Tengah terus bergerak naik.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sulawesi Tengah menyebutkan jumlah karyawan yang dirumahkan dampak COVID-19 per tanggal 15 Mei 2020 sebanyak 11.766 orang. Sedangkan data terakhir mengenai karyawan yang mengalami PHK sebanyak 167 orang.
Sebelumnya, Disnakertrans Sulawesi Tengah mencatat 2.089 karyawan yang dirumahkan dan 113 karyawan terpaksa menerima keputusan PHK dari perusahaan tempat mereka bekerja
“Data ini terus bergerak naik sejak awal pandemi COVID-19 di Sulawesi Tengah,” kata Kepala Bidang Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan Disnakertrans Sulawesi Tengah, Joko Pranowo, Selasa (19/5).
Dari data tersebut katanya, Kota Palu menjadi daerah dengan jumlah terbesar yang merumahkan karyawan, yakni 5.413 orang dan 70 karyawan terpaksa menerima keputusan PHK. Karyawan yang dirumahkan dan PHK tersebut bekerja di perusahaan dan UMKM.
Kepala Bidang Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan Disnakertrans Sulawesi Tengah, Joko Pranowo. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Kabupaten Buol menempati urutan kedua dengan jumlah 2.435 karyawan yang dirumahkan. Selanjutnya Kabupaten Sigi 924 orang, Donggala 721 orang, Parimo 600 orang, Poso 487 orang, Banggai 386 orang, Morowali 234 orang, Tolitoli 189 orang, Morut 183 orang,Touna 124 orang, Bangkep 50 orang dan Balut 20 orang.
Menurutnya, jumlah karyawan dirumahkan tidak akan bergerak naik jika pandemi COVID-19 berakhir. Pasalnya, jika kondisi perusahaan dan UMKM kembali normal, karyawan yang dirumahkan akan kembali bekerja.
“Semoga saja COVID-19 ini cepat berakhir agar tidak lagi bertambah jumlah karyawan yang dirumahkan di Sulawesi Tengah,” ujarnya.
Ia menyarankan para karyawan yang dirumahkan untuk mulai mencari ide kreatif berbasis online sembari menunggu keadaan Sulawesi Tengah normal kembali.
ADVERTISEMENT
“Usaha via online sekarang lebih menguntungkan, mungkin sambil di rumah bisa melakukan hal-hal yang bisa menghasilkan,” kata Joko.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona