Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Konten Media Partner
Harga Sayur Bayam di Palu Melonjak, Cabai Rawit Turun 50 Persen
26 Februari 2020 13:08 WIB

ADVERTISEMENT
Cuaca yang tidak menentu menyebabkan harga kebutuhan pokok masyarakat di Kota Palu, Sulawesi Tengah, ikut berfluktuasi.
ADVERTISEMENT
Pantauan PaluPoso Rabu (26/2), di Pasar Sentral Inpres Manonda Palu, Kecamatan Palu Barat, harga sembako mengalami kenaikan, namun ada juga harga yang justeru turun.
Harga sayuran jenis Bayam melonjak tajam dari harga Rp2.500 naik menjadi Rp6.000 per satu ikat, Sawi Rp3.000 dari sebelumnya dijual dengan harga Rp2.000. Sedangkan harga sayuran yang tetap adalah Wortel yakni Rp15.000 per kilogram dan Kentang dijual dengan harga Rp15.000 per kilogram.
“Tidak semua harga sayur naik karena sayur didatangkan dari beberapa daerah,” kata salah seorang pedagang, Iksan (46).
Sementara itu, Cabai rawit dijual dengan harga Rp30.000 per kilogram dari sebelumnya Rp60.000 atau mengalami penurunan sekitar 50 persen. Tomat juga mengalami penurunan harga menjadi Rp8.000 per kilogram dari harga Rp10.000 kilogram, kemudian harga bawang putih Rp44.000 per kilogram dari harga Rp50.000, bawang merah Rp25.000 per kilogram dari harga Rp50.000, gula pasir Rp16.000 dari harga Rp12.500.
ADVERTISEMENT
Sementara harga beras tetap yakni Rp10.000 per kilogram, harga daging ayam potong Rp55.000 per ekor, daging sapi Rp120.000 per kilogram.
“Permintaan untuk saat ini normal saja, cuman memang pengaruh cuaca,” ujar Iksan.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Tengah, Zainuddin HAK mengatakan kenaikan harga kebutuhan pokok dinilai wajar saja.
"Selagi tidak tinggi dan membuat masyarakat tidak mengeluh,” kata Zainuddin.
Ia mengakui kenaikan harga untuk beberapa item sembako disebabkan karena cuaca di daerah pemasok.
“Kita terus pantau harga setiap hari dan sejauh ini belum ada pedagang yang menjual dengan harga yang begitu mahal tanpa sebab,” kata Zainuddin.