Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten Media Partner
Hutan Pinus Poso, Spot Wisata yang Butuh Perhatian Pemerintah
5 Januari 2020 17:51 WIB
ADVERTISEMENT
Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, memiliki banyak destinasi wisata , salah satunya destinasi wisata Hutan Pinus Pamona.
ADVERTISEMENT
Lokasi berada di puncak kawasan eks pesanggrahan atau berjarak hampir 1 kilo meter dari pintu gerbang masuk ke arah Kota Tentena, Poso .
Hutan Pinus Pamona, Tentena, menawarkan Eko wisata dengan pemandangan hutan Pinus yang sejuk dan pada bagian bawah terhampar pemandangan lekukan Danau Poso terlihat dari jauh.
Berdasarkan amatan PaluPoso, kondisi jalan menuju titik hutan Pinus Pamona itu belum begitu tertata baik, hanya sekitar 100 - 200 meter yang sudah teraspal seadanya, sementara jalur menuju puncak hutan Pinus sama sekali belum tersentuh perbaikan jalan. Jalan berbatu dan menjadi licin disaat hujan menjadi hambatan dan kenyamanan wisatawan saat berkunjung kesana.
Salah seorang wisatawan dari Kota Palu, Sukri (42) mengaku kebetulan dia bersama keluarga usai berlibur tahun baru di Makassar dan menggunakan jalur darat dan melintas di simpang tiga Tentena menyempatkan untuk singgah di tempat wisata yang diketahuinya dari postingan- postingan di media sosial.
ADVERTISEMENT
"Tempatnya bagus, sejuk dan pemandangannya indah. Ini harusnya cepat dalam penanganan pemerintah. Apalagi sekarang tempat ini sedang diminati orang," katanya.
Dia juga menyayangkan jalan masuk ke lokasi Hutan Pinus, khususnya jalan menuju puncak yang belum dibenahi dan rusak. Menurutnya kalau kendaraan roda empat yang pendek posisi bannya tidak akan bisa naik ke atas. Juga sepeda motor, jika tidak hati-hati bisa terjatuh karena kondisi jalannya yang rusak dan berbatu-batu.
"Kalau menurut saya potensi seperti ini harus jadi prioritas pemerintah untuk dibenahi fasilitasnya," katanya.
Senada dengan itu wisatawan lain asal Kota Poso, Amruddin (27) yang datang bersama kawan-kawan komunitas motornya juga mengaku mengeluhkan jalan menuju puncak yang belum diaspal.
Beberapa teman-temannya yang berboncengan terpaksa turun jalan kaki menuju puncak, karena jalannya terjal dan berbatu, yang ditakutkan pengendara bisa jatuh.
ADVERTISEMENT
Dia dan rekan-rekannya sengaja datang dari Poso bersantai di hutan Pinus Tentena untuk mengisi liburan tahun baru.
"Tempatnya keren untuk Spot foto-foto. Sambil duduk-duduk bawa makanan ringan sambil lihat pemandangan Danau Poso dari ketinggian," kata pria yang mengaku mahasiswa di Universitas di Palu.
Salah seorang pengelola hutan Pinus Pamona yang bertugas di pintu masuk, Enjel Sigilipu mengaku, saat ini hutan Pinus Pamona masih dikelola secara swadaya oleh beberapa orang berkeluarga.
Pemerintah Kabupaten Poso beberapa waktu lalu sudah datang dan meresmikan lokasi Hutan Pinus Pamona sebagai destinasi baru di Kabupaten Poso.
Rencana Pemda Poso kata Enjel, dalam waktu dekat akan memperbaiki jalan menuju hutan Pinus, sehingga wisatawan bisa lebih nyaman dan cepat sampai ke lokasi hutan Pinus.
ADVERTISEMENT
"Memang kan jalan ini dulunya cuma jalan petani penyadap getah pinus, makanya aspalnya hanya sampai di bawah dekat pesanggrahan. Pemda Poso katanya dalam waktu dekat akan perbaiki jalan ke hutan Pinus ini," ucapnya.
Menurut Enjel, pengunjung ke hutan Pinus setiap akhir pekan pasti banyak, tidak hanya dari warga sekitar Tentena dan Poso dari Kota Palu juga banyak yang berkunjung.
"Kalau saat liburan seperti libur Natal dan Tahun Baru pengunjung bisa sampai 1.000 orang," katanya.
Sekarang ini kata Enjel lagi, karena masih dikelola swadaya jadi tarif masuk per orang dewasa saja Rp 2 ribu. Dana uang masuk itu dipergunakan untuk pemeliharaan Hutan Pinus, seperti menyiapkan tempat-tempat duduk pengunjung, Spot-Spot untuk foto dan untuk kebersihan lokasi.
ADVERTISEMENT
"Sementara ini tarif masuk hanya untuk orang dewasa saja Rp 2 ribu per orang. Untuk anak-anak dan parkir kendaraan belum dikenakan tarif," katanya.