news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ikon Ternak Lembah Palu Terancam Punah

Konten Media Partner
3 April 2019 15:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi domba Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi domba Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Domba Palu merupakan salah satu hewan ternak yang menjadi ciri khas dari Tanah Kaili. Namun akhir-akhir ini, populasi si "ekor gemuk" tersebut terancam punah.
ADVERTISEMENT
Dari data yang ada, jumlah populasinya hanya tersisa kurang lebih 500 ekor yang tersebar di wilayah lembah Palu, Sulawesi Tengah.
Bukti otentik atas keabsahan sebagai rumpun Domba Palu berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 697/Kpts/PD 410/2/2013 tertanggal 13 Februari 2013.
Pengembangan hewan ternak tersebut sejak tahun 1970. Sekira puluhan ribu ekor saat itu berhasil dikembangbiakan. Namun hingga saat ini, populasinya semakin menurun dan tersisa ratusan ekor saja.
"Jumlah populasi Domba Palu saat ini hanya berkisar kurang lebih 500 ekor saja. Bila hal ini tidak disikapi oleh pemerintah daerah, kedepannya dikhawatirkan akan mengalami kepunahan," kata Kepala Seksi Pembibitan dan Tehnologi UPTD Ternak Sidera, Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tengah, Nurhasan A Modjo kepada PaluPoso, Rabu (3/4).
ADVERTISEMENT
Menurut Nurhasan, Domba Palu memiliki beberapa kelebihan, seperti mampu bertahan dalam kondisi iklim paling panas sekalipun. Memiliki kekebalan terhadap penyakit maupun parasit. Dapat hidup meski dengan keterbatasan pakan.
"Daging dari Domba Palu memiliki cita rasa berbeda dari spesies domba lainnya, yaitu dagingnya lebih gurih," ujarnya.
Kepala Seksi Pembibitan dan Tehnologi UPTD Ternak Sidera, Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tengah, Nurhasan A Modjo. Foto: PaluPoso/Firman
Dari data yang ada, ungkapnya, pada era tahun 80-an, pemerintah Arab Saudi meminta impor 2000 ekor Domba Palu melalui Yayasan Alkhairaat guna memenuhi kebutuhan konsumsi jemaah haji.
Pola ternak dari Domba Palu kata Nurhasan, menggunakan sistem gembala di lahan yang luas. Sehingga memungkinkan ketersedian pakannya dapat terpenuhi.
"Pola berkembang biaknya hanya dapat berkembang selama setahun sekali saja. Namun bila pakannya tersedia dengan baik, bisa menghasilkan dua hingga tiga ekor anak Domba dalam setahun," katanya.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2015, kata Nurhasan, Dirjen Kementerian terkait pernah melakukan peninjauan pembudidayaan Domba Palu di Kelurahan Petobo. Lokasi peternakan Domba Palu tersebut berada di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, yang terdampak likuefaksi.
Hingga saat ini, lanjut Nurhasan, penyebaran Domba Palu berada pada wilayah Kecamatan Mantikulore, Kota Palu.
Domba Palu merupakan sumber daya genetik (Plasma Nulfah), yaitu ternak yang dapat dikembangkan untuk perbaikan mutu genetis rumpun Domba secara global, namun tetap menjaga kemurnian dan kelestariannya.
Olehnya, dia berharap kepada Pemerintah Kota Palu selaku leading sektor, untuk menindaklanjuti hal tersebut. Karena Domba Palu bukan hanya merupakan ikon dari kota Palu sendiri, namun juga dapat mengangkat kembali geliat perekonomian masyarakat pasca bencana gempa bumi, tsunami dan likuefaksi.
ADVERTISEMENT
Penulis: Firman (Kontributor)