Jelang Imlek, Harga Sembako di Palu Merangkak Naik

Konten Media Partner
21 Januari 2020 18:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana jual beli di pasar Manonda Palu. Foto: Dok. PaluPoso
zoom-in-whitePerbesar
Suasana jual beli di pasar Manonda Palu. Foto: Dok. PaluPoso
ADVERTISEMENT
Sejumlah harga bahan pokok di pasar tradisional merangkak naik jelang imlek.
ADVERTISEMENT
Pantauan PaluPoso, Selasa (21/1), di pasar tradisional Manonda, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah, harga sembilan bahan pokok (Sembako) naik pada kisaran antara Rp5.000 hingga Rp20.000.
Harga 50 kilogram beras misalnya, dijual Rp470.000 dari sebelumnya Rp450.000. Demikian pula untuk harga cabai naik dari Rp25.000 per kilogram menjadi Rp45.000 per kilogram. Bawang merah pun ikut merangkak naik dari Rp25.000 per kilogram menjadi Rp32.000 per kilogram. Sedangkan bawang putih harganya tetap yakni, Rp35.000 per kilogram.
Jelang Imlek harga ikan dan daging juga ikut merangkak naik. Ikan jenis Katombo yang biasanya dijual dengan harga Rp20.000 untuk 7 ekor berukuran besar, naik menjadi Rp40.000. Selain itu, ayam potong dari harga normal Rp65.000 naik hingga Rp80.000 untuk satu ekor ayam potong. Daging sapi pun dijual hingga Rp120.000 per kilogram dari harga normal Rp110.000 per kilogram.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perindusterian dan Perdagangan Sulawesi Tengah, Zainuddin HAK mengakui adanya kenaikan harga jelang Imlek.
Bawang merah di Pasar Manonda Palu. Foto: Dok. PaluPoso
Ia mengatakan kenaikan harga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Selain permintaan yang cukup tinggi, kenaikan harga di pasar dipengaruhi oleh kenaikan harga di pabrik. “Seperti gula pasir dan minyak goreng ada kenaikan dari pabrik,” ujarnya.
Zainuddin menambahkan, pemerintah terus melakukan pemantauan terhadap harga sembako. Menurutnya kenaikan harga tidak secara serta merta dinaikkan oleh pedagang.
“Kalau harga ditingkat petani atau di pabrik tidak naik, yah pedagang juga tidak langsung menaikkan harga, seperti harga cabai waktu natal kan murah karena memang harga dari petani juga murah,” katanya.
Baginya, kenaikan harga sembako tidak akan berlangsung lama. Pasalnya, pemerintah terus melakukan pemantauan sekaligus berupaya menurunkan harga sembako agar kembali normal.
ADVERTISEMENT
“Kita pun berharap harga sembako tidak naik supaya masyarakat juga tidak resah dan kebutuhan bahan pokok tetap terpenuhi,” ujarnya.