Kenaikan Harga Rokok di Palu Jauh Sebelum Akhir Tahun 2019

Ilustrasi rokok. Foto: Antara/Yusran Uccang

Harga jual eceran rokok di sejumlah kios di Kota Palu, Sulawesi Tengah, mulai naik setelah pemerintah menetapkan Cukai Hasil Tembakau (CHT) sebesar 23 persen per 1 Januari 2020.

Pantauan PaluPoso, di Kota Palu pedagang justeru mencari kesempatan dengan menaikkan harga sejak November 2019.

Sejumlah pedagang di kios mengaku memanfaatkan peraturan pemerintah mengingat permintaan rokok cukup tinggi sebelum ditetapkan kenaikan cukainya.

Irman (32), salah seorang pedagang eceran rokok di Jalan Monginsidi menaikkan harga rokok sejak berita akan dinaikkannya cukai rokok.

“Kita naikkan karena kita beli juga per pack itu naik harganya,” kata Irman.

Dia mengatakan, kenaikan harga belum terlalu signifikan sehingga tidak dikeluhkan konsumen.

“Kita naikkan harganya Rp2.000 saja dari harga sebelumnya,” sebutnya.

Hal yang sama diakui pedagang lainnya, Emi (40). Dia mengatakan kenaikan harga rokok terjadi sejak November 2019.

“Kita kasih naik mau tidak mau karena kita beli juga mahal,” ujarnya.

Emi menyebutkan, 1 pack rokok Surya Pro merah dijual dengan harga Rp163.000 dari sebelumnya Rp132.000 per pack.

Class Mild per bungkus dengan isi 16 batang dijual dengan harga Rp23.000 dari harga Rp17.000 per bungkus.

Untuk rokok merk Marlboro dijual dengan harga Rp26.000 dari harga Rp20.000 per bungkus.

Selain itu, harga per eceran rokok pun naik Rp1.000 per batang untuk semua merk.

“Begitu harga rokok-rokok yang sering laku,” kata Emi.

Selain itu, harga rokok di sejumlah mini market dan swalayan di Kota Palu belum seluruhnya naik.

Menurut Ahmad Rizal (24), salah seorang karyawan di salah satu mini market di Kota Palu merincikan harga satu bungkus rokok Camel Yellow dijual dengn harga Rp 19.400 dari harga Rp18.000 per bungkus.

Sedangkan untuk harga rokok merk Class Mild dijual dengan harga tetap, yakni Rp22.600 per bungkus dan Mallboro Rp29.500 per bungkus.

“Belum semua naik harga, kalau pun ada yang naik yah hanya naik sedikit,” kata Ahmad.

Ahmad belum tahu pasti kapan kenaikan kembali harga rokok, mengingat barang yang dijual adalah barang lama.

“Belum beli stok lagi, mungkin setelah itu. Harga rokok di swalayan memang beda dari eceran karena ada biaya pajaknya,” ujar Ahmad.