'Keunikan' Bupati Donggala: Gelar Bangsawan Jawa hingga Pernah Pakai Loreng TNI

Konten Media Partner
1 Juli 2021 16:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pada 8 Juni 2021 Bupati Donggala Kasman Lassa (kiri) bertandang ke Kantor Wali Kota Palu. Ia diterima langsung Hadianto Rasyid. Kasman datang mengendarai kuda. Foto: Humas Pemkot Palu
zoom-in-whitePerbesar
Pada 8 Juni 2021 Bupati Donggala Kasman Lassa (kiri) bertandang ke Kantor Wali Kota Palu. Ia diterima langsung Hadianto Rasyid. Kasman datang mengendarai kuda. Foto: Humas Pemkot Palu
ADVERTISEMENT
Kasman Lassa, Bupati Donggala dikenal sebagai sosok yang nyentrik dan unik. Pejabat yang lahir pada 21 April 1961 ini adalah juga ketua DPD Partai NasDem Donggala. Ia menjabat sebagai Bupati Donggala pada masa jabatan 2014–2019 dan 2019 hingga sekarang.
ADVERTISEMENT
Berikut sejumlah 'keunikan' dan kenyentrikan bupati yang mencalonkan diri pertama kali melalui jalur independen dan mampu mencetak sejarah sebagai kandidat yang lolos melalui jalur perseorangan pertama di Sulteng ini.
Memakai Loreng TNI
Kasman Lassa menggunakan pakaian loreng mirip tentara saat menghadiri ikrar damai dua desa yang bertikai yakni Desa Lumbulama, Kecamatan Sarombaya dan Desa Lembasada, Kecamatan Banawa Tengah pada Juni 2019. Bupati Donggala ini terlihat menggunakan pakaian dinas lapangan (PDL) TNI AD lengkap dengan pangkat, lars, topi baret, dan tongkat komando.
Komandan Korem 132 Tadulako saat itu, Kolonel Agus Sasmita, mengomentari hal itu, mengatakan siapapun yang tidak mempunyai kartu tanda anggota sebagai anggota TNI tidak boleh mengenakan pakaian itu.
"Masyarakat sipil dilarang mengenakan pakaian atribut TNI karena takut disalahgunakan dan merusak citra TNI," kata Agus.
Bupati Donggala, Kasman Lassa. Foto: Istimewa
Insiden Toko Sepatu
ADVERTISEMENT
Pada Januari 2021, beredar video rekaman CCTV di salah satu grup facebook yang memperlihatkan Kasman Lassa yang menyuruh karyawan di toko sport itu untuk memasangkan sepatu yang akan dibelinya. Bahkan, Bupati Kasman Lassa sampai menarik-narik baju dari salah satu karyawan itu.
Menurut kesaksian pelayan toko, saat telah membeli sepatu itu, Kasman Lassa tidak mau dibungkus memakai tas kresek.
"Dia (Kasman Lassa) bilang kenapa dibungkus pakai tas kresek, kalau bupati beli jangan pakai kresek, pakai yang bagus-bagus sedikit, jadi dia beli tas reket," ujarnya.
Adapun Kasman Lassa kemudian mengatakan, pihak pengguna facebook yang membagikan video dirinya itu adalah orang "gila".
"Itu orang gila itu, barang tidak perlu diupload, diekspos-ekspos. Saya kan posisi babeli, babelanja, di mana saja, di pasar, di toko, di jalan, di pinggir pantai, namanya beli harus batawar. Namanya pembeli yah harus dilayani," kata dia ketika itu.
Video cctv viral diduga Bupati Donggala, Kasman Lassa menarik salah satu krak baju karyawan di Toko Sport, Kota Palu. Foto: Video CCTV/Istimewa
Seragam Batik Kuning
ADVERTISEMENT
Seragam batik ‘kuning hitam’ Bupati Kasman Lassa dan aparatur jajaran eselon II Pemkab yang pose bersama viral di media sosial pada Maret 2021.
Seragam batik itu, konon mengawinkan baju adat Kaili dengan motif Buya Sabe.
Ancaman Doti
Anggota DPRD Donggala, Abubakar Aljufri melaporkan Bupati Donggala Kasman Lassa di Polda Sulteng, Sabtu 13 April 2019.
Diketahui, Kasman Lassa dihadapan sejumlah wartawan di Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Donggala di Kelurahan Gunung Bale, Kecamatan Banawa, mengancam Abubakar dengan doti atau santet.
“Sekali lagi saya ingatkan Abubakar, tidak pernah saya ganggu, kali ini pasti saya ganggu. Kita perang. Kapan saya dapat pasti akan saya lakukan. Saya tidak bisa ba pukul kau tapi kau saya Doti,” kata Kasman.
ADVERTISEMENT
Naik Kuda ke Kantor Wali Kota Palu
Pada 8 Juni 2021 Kasman Lassa bertandang ke Kantor Wali Kota Palu. Ia diterima langsung Hadianto Rasyid. Kasman datang mengendarai kuda. Ia memakai pakaian ala bangsawan tempo dulu, lengkap dengan beskap dan guma, parang khas Suku Kaili.
Hadianto Rasyid pun mengiringi Kasman masuk ke halaman Kantor Wali Kota Palu dengan mengendarai kuda.
Pada 8 Juni 2021 Bupati Donggala Kasman Lassa (kiri) bertandang ke Kantor Wali Kota Palu. Ia diterima langsung Hadianto Rasyid. Kasman datang mengendarai kuda. Foto: Humas Pemkot Palu
Gelar Bangsawan Jawa
Dalam prosesi penyambutan Kasman Lassa di halaman Kantor Wali Kota 8 Juni 2021, protokoler menyebut nama Bupati Donggala dengan Gelar Kanjeng Raden Aryo Hadiningrat. Sejak kapan sebenarnya ia memakai gelar itu.
Ternyata gelar itu disematkan oleh Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi, Maha Patih K.G.P.A.A. Tedjowulan kepada Kasman Lassa pada, Minggu 1 Mei 2016.
ADVERTISEMENT
Menurut Keraton Surakarta saat itu, anugerah yang diberikan kepada Bupati Donggala, Kasman Lassa adalah gelar kekerabatan.
Selain Kasman, sejumlah kepala daerah pernah mendapat gelar serupa dari Keraton Surakarta. Presiden Joko Widodo sendiri dianugerahi gelar Kanjeng Raden Pangeran Hadiningrat.
Kopiah Hitam ala Bung Tomo
Ciri khas yang paling melekat dari sosok Kasman Lassa adalah kopiah hitamnya yang dibuat menjadi kerucut. Ada yang bilang ini seperti pet yang dikenakan Bung Tomo saat menggelorakan semangat arek-arek Surabaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Itu juga menjadi topi pet militer kala itu.
Tongkat Komando
Seperti pejabat militer maupun polisi, Kasman Lassa juga kerap memakai tongkat komando. Dia mungkin satu-satunya Bupati di Indonesia yang memakai tongkat komando ala militer itu.
ADVERTISEMENT