Kisah Pilu Bayi 4 Bulan asal Tolitoli Pengidap Hidrosefalus

Konten Media Partner
29 November 2019 17:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bayi Tolitoli yang masih berusia 4 bulan mengidap penyakit hidrosefalus. Foto: Moh. Sabran/PaluPoso
zoom-in-whitePerbesar
Bayi Tolitoli yang masih berusia 4 bulan mengidap penyakit hidrosefalus. Foto: Moh. Sabran/PaluPoso
ADVERTISEMENT
Semua orang tua pasti menginginkan anaknya tumbuh normal dan sehat, namun keberuntungan tersebut justru tak berpihak pada keluarga Boy Kawulusan (50) serta Saadia (37). Anaknya yang bernama Putra, bayi berusia 4 bulan mengidap penyakit hidrosefalus. Alasan biaya menjadi hambatan keluarga tersebut untuk berobat lanjut.
ADVERTISEMENT
Saat PaluPoso menyambangi keluarga bayi malang itu di kediamannya di Jalan Tadulako 3, Kelurahan Panasakan, Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli. Bayi malang yang menderita Hidrosefalus itu masih terlelap di pangkuan ibunya, Saadia.
Dari penuturan Saadia, sang buah hatinya lahir secara prematur dan sempat ditangani oleh tim medis Rumah Sakit Umum (RSU) Mokopido Tolitoli dan menjalani perawatan selama sehari di dalam inkubator.
Memasuki usia dua bulan katanya, mulai tampak kelainan pada kepala Putra yang kian hari kian membesar. Tak mau ambil risiko, Saadia pun kembali membawa bayinya itu ke rumah sakit untuk memastikan penyakit yang diderita anak keduanya itu.
Saadia (37), saat merawat anaknya bernama Putra, seorang bayi yang masih berusia 4 bulan mengidap penyakit hidrosefalus. Foto: Moh. Sabran/PaluPoso
Usai menjalani pemeriksaan, tim medis menyatakan kalau Putra mengidap Hidrosefalus dan mengharuskan agar dirujuk ke RS Makassar atau Manado.
ADVERTISEMENT
"Saya lantas berpikir untuk kebutuhan sehari-hari saja susah pak, apalagi untuk membawa anak saya berobat lanjut harus butuh biaya besar sementara ayahnya hanya bekerja serabutan," kata Saadia, Jumat (29/11), di kediamannya.
Ia mengaku tak tega melihat kondisi bayinya yang saban hari menangis karena harus menahan sakit dari keluhan kepala yang terus membesar. Bahkan, ia rela harus berhenti bekerja sebagai honorer di salah satu sekolah negeri dan fokus untuk mengurus bayinya.
Untuk itu, Saadia berharap uluran tangan para dermawan untuk membantu biaya pengobatan anaknya yang relatif nilainya sangat besar bagi ukuran keluarga ekonomi lemah seperti dirinya.
Ia juga tak henti-hentinya berdoa kepada YangMahaKuasa untuk kesembuhan buah hatinya itu.
Seperti diketahui hidrosefalus adalah kondisi penumpukan cairan di dalam otak yang mengakibatkan meningkatnya tekanan pada otak. Secara harfiah dari penyakit ini adalah air di dalam otak. Cairan serebrospinal biasanya mengalir melalui ventrikel dan menggenangi otak dan tulang belakang.
ADVERTISEMENT