Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Kisah Pilu Korban Kebakaran Pasar Inpres Palu
2 April 2022 20:19 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Selamat dari kebakaran , namun tidak selamat dari pencuri. Kata-kata tersebut dialami para pedagang korban kebakaran di Pasar Inpres Manonda, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu , Sulawesi Tengah , Selasa malam (29/3).
ADVERTISEMENT
Rara (22) salah seorang pedagang korban kebakaran Pasar Inpres Manonda menceritakan bagaimana nasib naas menimpanya. Ibarat sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Barang dagangannya yang tidak sempat dilalap si jago merah, malah dicuri oleh orang-orang yang terlihat seperti ingin menolong menyelamatkan barang dagangannya itu. Dalam kejadian ini, Rara mengaku mengalami kerugian hingga kisaran belasan juta rupiah.
Rara (22), salah satu pedagang pakaian dalaman yang menjadi korban kebakaran membeberkan, beberapa barang dagangannya hilang dijarah akibat peristiwa kebakaran itu.
Ia menceritakan, pada malam kejadian tersebut banyak warga yang datang membantu untuk mengeluarkan semua dagangannya. Namun, ada beberapa yang tidak kembali dan raib entah kemana.
Menurutnya, jika dikalkulasi, kerugiannya mencapai kisaran belasan juta rupiah. Karena semua dagangan yang hilang itu merupakan barang-barang impor yang harganya ratusan ribu rupiah.
ADVERTISEMENT
"Yang hilang itu pakaian dalam wanita 6 gantung. Setiap satu gantung isinya setengah lusin dengan total harga Rp 300 ribu kalau harga ecernya Rp 35 ribu. BH yang harga eceran nya Rp 125 ribu banyak juga yang hilang, belum lagi celana dalam impor yang digantung dan yang disimpan di bawah. Pokoknya kalau ditotalkan kerugian nya itu kisaran Rp 15 juta," kata Rara kepada PaluPoso, Sabtu (2/4).
Sementara itu, Farida (58), pedagang sepatu dan tas juga mengalami hal serupa. Ia mengungkapkan sempat melihat orang yang mengangkat dagangan nya.
"Kemarin ada yang saya lihat angkat barangku karena kan barangku saya tau, jadi saya minta ulang tapi itu orang sempat dia bilang bukan punyaku tapi tetap saya minta karena itu jelas sekali kalau barang jualanku, dan cuman saya saja yang jual koper di sekitaran sini, tidak mungkin itu dari dalam sedangkan di dalam sana sudah habis terbakar," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ia membeberkan kejadian seperti ini sudah sering terjadi bukan hanya ketika ada peristiwa kebakaran saja. Melainkan setiap ada keributan sedikit, pasti banyak orang yang memanfaatkan situasi-situasi tersebut.
"Setiap ada kejadian-kejadian pasti ada yang hilang, tidak pernah tidak karena orang sudah manfaatkan situasi kalau sudah ada keributan sedikit," bebernya.
Namun, hingga saat ini ia masih menghitung dan mengecek barang-barang apa saja yang hilang.
"Ini saya masih cari-cari semua barang-barangku karena masih banyak yang tercecer," katanya. (AYU)