Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten Media Partner
Kondisi Jalan Kolonodale-Ganda ganda di Sulawesi Tengah Rusak Berat
28 Juni 2019 16:12 WIB
ADVERTISEMENT

Warga Kota Kolonodale, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, mengeluhkan kondisi jalan raya yang menghubungkan wilayah itu dengan Desa Ganda-ganda Kecamatan Petasia.
ADVERTISEMENT
Jalan ini rusak berat sejak lama dan belum ada tanda-tanda mendapat perbaikan dari Pemerintah. Aco (48) warga Desa Ganda-ganda mengaku sudah sejak lama jalan tersebut tergenang air dan licin ketika dilalui kendaraan, apalagi di musin hujan seperti saat ini.
Warga harus berkendara siksak saat melalui sejumlah titik jalan yang mirip kubangan kerbau agar terhindar dari kecelakaan. Jalan tersebut tampak berlubang dan berlumpur.
"Kalau sudah musim hujan ini, lubang-lubang ini air semua isinya, panjangnya kira-kira dua kilometer pak," ujar Aco, Jumat (28/6).
Kepala Bidang Bina Marga Pemkab Morowali Utara, Destuber Matoori, mengatakan, jalan yang rusak itu bukan merupakan kewenangan Pemerintah Kabupaten. Melainkan aset pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah yang teregistrasi sebagai jalur Kolonodale-Tamainusi.
ADVERTISEMENT
"Jadi itu (Kolonodale-Ganda-ganda) jalan Provinsi dari Tugu dalam Kota sampai di Jalur Trans Sulawesi di Kabupaten Poso melewati Tamainusi Kecamatan Soyo Jaya," katanya.
Pihaknya sudah seringkali mengeluhkan kondisi tersebut agar ditangani oleh Pemprov. "Dengar kabar katanya dalam waktu dekat akan ada pemeliharaan di jalan itu," ujarnya.
Plt Kepala Dinas PU Kabupaten Morowali Utara, Agung Ponga menyatakan pihaknya sendiri tertarik untuk mengambil alih status jalan ini sejauh 3 Kilometer. "Kami akan mengajukan surat permohonan kepada Pemprov agar mengambil alih statusnya," katanya.
Sebab Pemkab tidak dapat berbuat banyak ketika jalan ini dalam kondisi rusak berat. "Kalau kami paksakan untuk mengerjakan jalan ini, maka akan menjadi temuan pihak BPK, sebab tidak terdaftar sebagai aset Pemkab. Jadi jalan satu-satunya kami bermohon dan menyurat agar jalan ini dilimpahkan kepada Pemkab dan itu memang akan kami segera lakukan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Iapun berharap ketika surat permohonan tersebut dilayangkan, segera disetujui oleh Pemprov Sulawesi Tengah. "Kalau disetujui tahun 2020 sudah masuk dalam perencanaan agar tahun 2021 sudah bisa dikerjakan," katanya.
Kontributor: Ivan Tagora (Morowali Utara)