Korban Mesum Kapolsek Parigi: Bantu Keluarkan Papa, Kalau Temani Dia Tidur

Konten Media Partner
19 Oktober 2021 15:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pelecehan seksual. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelecehan seksual. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Korban dugaan pelecehan seksual oleh Kapolsek Parigi memberikan pernyataan mengejutkan. Korban S (20) mengaku, kalau Kapolsek akan membantu membebaskan orang tuanya jika S mau temani tidur.
ADVERTISEMENT
“Awalnya saya datang malam dengan mama, terus dia bilang, dek kalau mau uang nanti tidur dengan saya. Beberapa minggu kemudian, dia tawarkan lagi, dia rayu dia bilang nanti bantu bebaskan papa,” kata S di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Ia juga mengaku, kalau Kapolsek Parigi terus-menerus merayunya dan mengajaknya bertemu. Kapolsek bahkan sempat memberi uang kepada korban.
“Ini (uang), untuk mamamu, bukan untuk kau,” kata S.
Rayuan Kapolsek berujung pertemuan di Hotel Grand Mitra Parigi. Di hotel tersebut, perwira dua balak itu ternyata sudah menunggu lebih dulu di hotel.
“Siang janjian dia suruh datang ke hotel ke Grand Mitra, jam-jam 2 siang. Dia sudah menunggu dan menjemput saya di hotel,” kata korban.
ADVERTISEMENT
S terpaksa mengikuti kemauan Kapolsek karena ingin ayahnya dibebaskan.
Setelah pertemuan di hotel itu, Kapolsek masih saja merayu S dan mengajaknya kembeli bertemu.
“Setelah itu, dia ajak lagi ke dua kalinya dan ada chatnya,” kata S.
Saat ini, kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Kapolsek Parigi ditangani Propam Polda Sulteng. Kapolsek pun dinonaktifkan alias dicopot dari jabatannya.