Kota Palu Berbagi Strategi Pengurangan Bencana di Forum GPDRR di Bali

Konten Media Partner
28 Mei 2022 13:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kota Palu berbagi strategi pengurangan bencana di forum GPDRR di Bali. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kota Palu berbagi strategi pengurangan bencana di forum GPDRR di Bali. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Kota Palu diundang sebagai salah satu pemateri pada Local Leader Forum pada kegiatan Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7 tahun 2022 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), pada Senin (23/5).
ADVERTISEMENT
Oleh pihak penyelengara dalam hal ini UNDRR, lembaga PBB yang mengurusi pengurangan resiko bencana, kehadiran Kota Palu pada forum ini dianggap penting sebagai representasi komitmen pemerintah daerah dalam melakukan berbagai inovasi pada program dan kebijakan untuk pengurangan resiko bencana di daerah, serta membangun ketangguhan kota dalam tataran lokal.
Berbagai hal tersebut dianggap berkesesuaian dengan kampanye Making Cities Resilience (MCR) 2030, yaitu upaya menjawab tantangan perkotaan sebagai strategi pengurangan resiko bencana.
Keikutsertaan Kota Palu dalam GPDRR tahun 2022, dilaksanakan dengan tujuan untuk menjaring berbagai best practice dari Pemerintah Kota Palu mengenai implementasi SDGs dan pengurangan resiko bencana.
Serta berupaya memberikan rekomendasi kebijakan bagi pemerintah daerah dan pemerintah pusat dalam mempercepat pencapaian target SDGs dan Making Cites Resillience. Selain itu, memperkuat gerakan MCR 2030, serta mendukung pemerintahan daerah agar lebih inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan.
Kota Palu diundang sebagai salah satu pemateri pada Local Leader Forum pada kegiatan GPDRR ke-7 tahun 2022 di Bali Nusa Dua Convention Center pada Senin (23/5). Foto: Istimewa
Acara yang diikuti oleh hampir 193 negara dan 6.000 peserta ini, Wakil Wali Kota Palu dr. Reny A Lamadjido, hadir pada tematik tentang belajar dari tuan rumah Indonesia sebagai ujung tombak dalam membangun ketangguhan daerah.
ADVERTISEMENT
Session ini berisi pengalaman dan refleksi para pemimpin lokal dalam membangun ketangguhan bencana dan iklim. dr Reni A Lamadjido dipanel bersama Wali Kota Bontang Basri Rase, dan Gubernur Bali, Wayan Koster.
dr. Reny A Lamadjido membawakan materi tentang Preserving Disaster Memory to Build City Resilience (Learn Form Palu City). Berisi tentang strategi Kota Palu dalam pemulihan sosial ekonomi mulai dari bencana alam 2018 dan pandemi COVID-19, serta menjadikan memori tahun 2018 dan pandemi covid diintegrasikan kedalam kebijakan yang lebih strategis dan mengikat. Sekaligus berbagi pengalaman Kota Palu dalam memastikan bahwa masyarakat dan pelaku usaha tidak hanya tahu resiko bencana, tapi juga melakukan pengurangan resiko bencana alam maupun non alam.
Diakhir paparannya, dr. Reny Lamadjido, mengungkit filosofi lokal Suku Kaili dalam penanggulangan bencana, yaitu “Agina Moinga, Nemo Naonga. Artinya, lebih baik kita terus saling mengingatkan daripada akhirnya hanya akan tenggelam” ujarnya mengakhiri paparannya, yang disambut tepuk tangan meriah dari para audience yang hadir, termasuk Kepala BNPB, Mayjen Suharyanto.
ADVERTISEMENT