Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten Media Partner
Kurang Murid, Guru PNS di Palu Terpaksa Mengajar di Beberapa Sekolah
22 Juli 2019 15:36 WIB
ADVERTISEMENT
Beberapa guru di Kota Palu yang berstatus tersertifikasi terpaksa mengajar di beberapa sekolah karena jam mengajar yang disyaratkan tak terpenuhi. Seperti yang terjadi pada guru-guru di Sekolah Menengah Pertama (SMP) 1 Muhammadiyah di Jalan Tompi, Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat.
ADVERTISEMENT
Kepala SMP Muhamadiyah 1 Palu, Suwandi, mengatakan minimnya murid yang mendaftar ke sekolah tersebut berdampak pada berkurangnya jam mengajar para guru yang sudah tersertifikasi. Akibatnya, banyak tenaga pengajar berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) di SMP Muhammadiyah 1 Palu, yang harus mengajar di sekolah lain.
"Misalnya, untuk mata pelajaran Agama Islam dan Bahasa Inggris, guru berstatus PNS di sekolah kami itu terpaksa mengajar di beberapa sekolah dasar (SD) dan (Madrasah) Sanawiah di kota Palu," ujar Suwandi, kepada Paluposo, Senin (22/7).
Suwandi mengatakan, tenaga pengajar dan tata usaha di SMP Muhamadiyah 1 Palu berjumlah 11 orang, terdiri dari 5 guru berstatus PNS, 5 tenaga guru berstatus honorer, dan seorang tata usaha.
Adapun murid di SMP Muhammadiyah 1 Palu tahun ajaran 2019/2020, berjumlah 60 siswa. "Pasca-bencana alam, terjadi kekurangan murid di sekolah kami sekitar 30 persen,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sedangkan jumlah murid pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPBD) tahun ini hanya 15 orang. Padahal tahun ajaran sebelumnya, jumlah murid PPDB masih mencapai 25 orang.
Minimnya jumlah pendaftar di SMP 1 Muhammadiyah Palu, kata Suwandi, menunjukkan bahwa penerapan sistem zonasi tidak memengaruhi sekolah berstatus swasta.
"Sistem zonasi tidak diterapkan untuk sekolah swasta, khususnya di kota Palu," tutup Suwandi.