Konten Media Partner

Lapak Takjil di Hari Pertama Puasa di Palu Sepi Pembeli

24 April 2020 17:21 WIB
clock
Diperbarui 3 Juli 2020 14:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hastini (61), salah satu pedagang kue Ramadhan yang memilih tetap berjualan di tengah pandemi COVID-19 di Palu. Foto: Kristina Natalia
zoom-in-whitePerbesar
Hastini (61), salah satu pedagang kue Ramadhan yang memilih tetap berjualan di tengah pandemi COVID-19 di Palu. Foto: Kristina Natalia
ADVERTISEMENT
Lapak takjil di tengah pandemi COVID-19 di Kota Palu, Sulawesi Tengah, tetap ramai. Meskipun tak sepadat tahun sebelumnya, tampak beberapa pedagang mengisi lapak yang sebelumnya dijadikan lokasi pasar takjil.
ADVERTISEMENT
Salah satu pedagang yang memilih tetap berjualan adalah Hastini (61). Wanita paruh baya yang mengaku berjualan takjil di waktu Ramadhan sejak 2010.
“Sekarang juga tetap berjualan, meskipun sepi pembeli dan sepi pedagang lainnya, yah saya tetap jualan,” kata Hastini.
Di hari pertama berjualan Takjil diakuinya pembeli sangat menurun. Biasanya takjil yang ia jajakan akan ludes terjual jelang berbuka puasa. Namun hingga pukul 17.00 WITA, masih sedikit yang terjual.
“Mungkin besok saya kurangi jumlahnya biar tidak rugi,” ujarnya.
Hastini mungkin adalah salah satu pedagang yang akan bersaing dengan penjualan takjil secara daring.
Salah satu penjual takjil aktif di Palu saat Ramadhan. Foto: Dok. PaluPoso
Sementara itu, Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Palu akan melakukan intensifikasi obat dan makanan khususnya pangan olahan. Balai POM akan melakukan pengawasan dengan empat tahap di tiga wilayah di minggu pertama.
ADVERTISEMENT
“Rencananya melakukan pengawasan di Kota Palu, kemudian Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi dan kembali ke Kota Palu,” kata Kepala Seksi Pemeriksaan Balai POM di Palu, Nuraeni, Jumat (24/4).
Pengawasan ini akan dimulai awal minggu depan dengan melakukan uji sampling pada takjil dan parsel. “Pastikan tidak kedaluwarsa, kemasan tidak rusak, memiliki izin edar dan untuk takjil dipastikan aman untuk konsumsi tanpa bahan pengawet dan bahan berbahaya lainnya,” ujarnya.
Pengujian akan dilakukan seperti biasa di pasar penjualan takjil namun akan dikurangi anggota yang turun langsung ke lapangan untuk pembelian takjil.
“Pengawasan kali ini tidak akan dilakukan di semua kabupaten dan akan mengutamakan kabupaten terdekat dari Kota Palu. Hal ini mengingat beberapa kabupaten sudah dilakukan pembatasan," kata Nuraeni.
ADVERTISEMENT