Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten Media Partner
Luas Tambak Parigi Moutong 10 Ribu Hektare, KKP: Itu Menakjubkan
10 Maret 2021 16:59 WIB
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan (Kapusdik KP) Badan Riset Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, Bambang Suprakto mengatakan, potensi lahan tambak di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) lebih dari 10.000 hektare.
ADVERTISEMENT
"Tambak di Parigi Moutong lebih dari 10.000 hektare, dan ini angka yang sangat menakjubkan," kata Bambang Suprakto, belum lama ini di Kabupaten Parigi Moutong.
Bambang Suprakto terkesima dengan panjang garis pantai Kabupaten Parimo yang mencapai 472 kilometer yang terbentang dari Maleali, Kecamatan Sausu hingga Sijoli, Kecamatan Moutong.
"Parigi Moutong salah satu potensi laut. Ini potensi cukup luar biasa dengan garis pantainya 472 kilometer," ucapnya.
Olehnya kata Kapusdik KP, dengan adanya kelas vokasi Akademi Komunitas KP di Parigi Moutong yang terus diperjuangkan bisa mencapai Politeknik KP, maka Taruna Taruni yang dididik bisa menjadi orang-orang profesional dan berkompoten.
Karena kata Bambang, belajar budidaya tambak intensif itu adalah hal terpenting, bagaimana nantinya Taruna Taruni setelah tamat bisa berwirausaha dan dapat berkelanjutan. Karena juga diajarkan materi kewirausahaan.
ADVERTISEMENT
"Anak anak inilah yang kita didik dan kita latih menjadi orang orang profesional. Orang orang yang kompoten. Berwirausaha tambak bukan hanya 5 tahun tapi lebih dari itu. 3 tahun saja sudah kembali modal," katanya.
Bambang Suprakto juga berharap, bisnis usaha tambak yang dibangun para investor bukan hanya 3 tahun atau 5 tahun, tetapi bagaimana usaha tersebut lebih dari 10 tahun.
"Harapan kita seperti itu, dan tentu konsep kita menjadi strategis dan anak-anak kita menjadi terdidik dan terlatih. Harapan kita juga anak-anak kita jangan jadi penonton, karena berivestasi di tambak intensif itu besar dan mahal. Tetapi kalau ini koperatif, itu semua bisa dijalankan dengan baik," tandasnya.