Konten Media Partner

Masjid Tua di Morowali, Situs Sejarah Menyelami Islam

26 April 2021 17:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masjid Tua di Morowali, Situs Sejarah Menyelami Islam. Foto: Dok. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Tua di Morowali, Situs Sejarah Menyelami Islam. Foto: Dok. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
ADVERTISEMENT
Kabupaten Morowali, selain memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah, juga punya sejarah panjang terutama berkaitan perkembangan Islam di masa lampau.
ADVERTISEMENT
Tepatnya di Kelurahan Marsaoleh, Kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), berdiri tegak sebuah masjid yang dikenal dengan nama Masjid Tua.
Saat ini, di Halaman Masjid Tua didirikan pesantren yang diberi nama Pesantren Masjid Tua.
Menurut seorang Tokoh Masyarakat Bungku, Nusa Pundi (77), yang juga Imam Besar Masjid Islamic Center Baiturahman menyebutkan, sudah lama masjid tersebut tidak digunakan lagi. Sehingga aktivitas masjid dipindahkan ke Masjid Islamic Center.
“Masjid itu sudah lama tidak digunakan. Namun sekarang sudah ada pesantren yang didirikan di seputar lokasi, harapannya dengan adanya pesantren spirit peradaban Islam itu tetap terjaga,” ujar Nusa yang ditemui di rumahnya, Minggu (25/4).
Masjid Tua di Morowali, Situs Sejarah Menyelami Islam. Foto: Dok. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Sayang sekali tidak banyak bisa digali dari Ustad Nusa tentang Masjid Tua. Di umurnya yang sudah senja, ia kesulitan mengingat-ingat tentang sejarah Masjid Tua tersebut. Sebaliknya, ia berterimakasih didatangi media ini sebab baru teringat bahwa sejarah Masjid Tua telah dibuat dalam satu buku.
ADVERTISEMENT
“Untung kalian datang. Saya jadi ingat sekarang mau tanya sama temanku di mana mereka simpan buku-buku soal Masjid Tua,” ujarnya.
Dari data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Morowali, Masjid Tua yang saat ini terletak di Kelurahan Marsaoleh merupakan masjid kedua Kerajaan Bungku.
Didirikan pada tahun 1835-2836 atas prakarsa Raja Bungku VII, Moh. Baba, yang dirancang oleh seorang arsitek bernama Merodo, seorang berdarah bangsawan Ternate yang bergelar Sangaji Tuka, berasal dari Desa One Ete.
Tahun 1936-1937 pada masa pemerintahan Raja Bungku ke-XII Abdurrazak, lantas dilakukan perbaikan dan perluasan yang melibatkan arsitek asal China yang bernama Aweng.
Tahun 1972, masjid tersebut tidak digunakan lagi karena kondisi konstruksinya tidak aman.
Masjid Tua Bungku di Morowali, Situs Sejarah Menyelami Islam. Foto: Dok. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Tahun 1992 pemerintah menetapkan Situs Masjid Tua sebagai cagar budaya yang dilindungi Undang-undang Nomor 5 tahun 1992.
ADVERTISEMENT
Pada tahun itu juga dilaksanakan pemugaran oleh Direktorat Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Menurut Juru Pelihara Masjid Tua Bungku, Fahri yang juga staf di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Morowali, masjid tersebut adalah salah satu bukti sejarah perkembangan agama Islam di Sulawesi Tengah.
“Saya bertugas memelihara gedung itu, membersihkannya dan melaporkan ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCD) Gorontalo bila ada yang rusak,” kata Fahri.
Namun pelestarian cagar itu, masih mengalami sejumlah kendala. Di antaranya, di lokasi cagar masih berdiri Pesantren. Akan tetapi hal itu masih akan dibicarakan lebih lanjut dengan Pemerintah Daerah untuk diambil solusi agar masing-masing pihak tidak merasa dirugikan.
ADVERTISEMENT
“Kabarnya akan ada hibah tanah buat Pesantren. Sedangkan Masjid Tua tahun ini akan dipugar. Kita tunggu bagaimana langkah selanjutnya,” kata Fahri.