Maskapai Trans Nusa Tutup Penerbangan Rute Palu dan Makassar

Penutupan kedua rute yang dilakukan oleh maskapai Trans Nusa sangat berdampak pada kenaikan tiket pesawat udara menuju Kota Palu. Foto: Istimewa

Perwakilan Maskapai Trans Nusa Aviation (Tbk) di Bandara Sultan Bantilan Tolitoli, Sulawesi Tengah, akhirnya menutup rute penerbangan pesawat ATR 72 seri 600 tujuan Palu dan Makassar.

"Terhitung mulai 1 November 2019, manajemen marketing kami menutup rute penerbangan dari Tolitoli ke Palu maupun Tolitoli ke Makassar via Palu," kata Putra, Perwakilan Maskapai Trans Nusa Tolitoli kepada PaluPoso, Selasa (5/11).

Tingkat keterisian penumpang maskapai Trans Nusa menurut Putra, sangat potensial untuk rute penerbangan Tolitoli tujuan Palu, rata-rata mencapai 40 hingga 50 persen. Sehingga, Putra mengaku belum mengetahui apa alasan pihak manajemen marketing menutup rute penerbangan yang sudah lima bulan beroperasi di daerah ini.

"Kami hanya mengikuti apa yang diperintahkan oleh manajemen terkait penutupan rute penerbangan, dan yang pastinya penutupan tersebut keputusan dari manajemen," ujarnya.

Maskapai Trans Nusa yang melayani rute penerbangan Palu dan Makasar, mulai 1 Nopember 2019 lalu, berhenti beroperasi di Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah. Foto: Istimewa

Dikatakan Putra, selama lima bulan melakukan operasionalnya di Bandara Sultan Bantilan Tolitoli, pihaknya memberikan pelayanan terbaik bagi para konsumennya mulai dari diskon bagasi, pembagian konsumsi bagi penumpang selama penerbangan, serta pelayanan yang sangat memuaskan dari para awak kabin.

Terpisah, Ruslan salah satu pengguna maskapai Trans Nusa mengatakan, dirinya sangat menyayangkan penutupan maskapai Trans Nusa tujuan Palu dan Makassar. Padahal transportasi yang kerap sudah menjadi langganannya itu sangat diminati, apalagi dengan berbagai pelayanan terbaiknya yang diberikan kepada penumpang.

"Jujur saya sangat kecewa dan menyayangkan dengan penutupan kedua rute itu, kalau saya ke makassar tumpangi trans nusa cukup saya tunggu di pesawat saja, capek juga kalau pindah pesawat dan pindah bagasi lagi," kata Ruslan.

Ia berharap pihak manajemen Trans Nusa dapat memikirkan ulang untuk membuka kembali kedua rute tersebut karena pengguna transportasi udara di daerah ini masih sangat potensial.